Jakarta (ANTARA) - Sebanyak ratusan pengunjuk rasa dari Gerakan Mahasiswa Bersama Rakyat (GEMARAK) dan elemen mahasiswa lainnya tiba di depan Gedung DPR/MPR RI, pada Kamis sore.
Mereka sempat memblokir jalan Gatot Subroto saat menuju ke lokasi itu sehingga mengakibatkan para pengendara menerobos jalur Transjakarta.
Aparat kepolisian yang berjaga pun langsung menghalau mereka agar menepi dari jalan raya, supaya kendaraan bisa melalui jalan raya tersebut.
Saat ini, separuh jalan Gatot Subroto atau sekitar dua lajur masih dikuasai oleh mereka, sementara dua lajur lainnya sudah dapat dilalui kendaraan.
Petugas yang berjaga membuat barisan, agar arus lalu lintas kembali lancar.
Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Pusat menyiagakan 1.145 personel gabungan untuk mengamankan aksi itu.
"Silakan berorasi dengan tertib, jangan memprovokasi, jangan melawan petugas dan mari kita hindari tindakan, seperti membakar ban, menutup jalan, atau merusak fasilitas umum," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro.
Dia mengatakan personel yang bertugas tidak dibekali senjata api dan pengamanan dilakukan secara persuasif dengan mengedepankan pendekatan humanis.
Seluruh personel, sambung dia, sudah mulai menggelar simulasi, yang kemudian dilanjutkan dengan apel pengamanan di lokasi untuk mengantisipasi segala kemungkinan saat unjuk rasa.
Menurut dia, massa dijadwalkan berkumpul sekitar pukul 14.00 WIB dengan mengusung sejumlah isu, di antaranya penolakan terhadap kapitalisme, imperialisme dan militerisme, serta seruan untuk mengganyang oligarki.
"Polisi hadir bukan untuk menghadapi musuh, melainkan untuk melayani saudara-saudara kita yang ingin menyampaikan pendapat," ujar Susatyo.
Baca juga: Demo BEM SI sempat memanas setelah massa melempari botol ke polisi
Baca juga: Seratusan massa BEM SI mulai gelar aksi di kawasan Monas
Baca juga: Demo berujung anarkis, enam mahasiswa jadi tersangka
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.