Peruri capai carbon offset 102 persen lewat ruang hijau di area pabrik

2 hours ago 1
Keberlanjutan bagi kami bukan sekadar jargon, tetapi praktik nyata yang sudah berjalan di lapangan.

Jakarta (ANTARA) - Direktur Sumber Daya Manuia (SDM), Teknologi, dan Informasi Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) Gandung Anggoro Murdani menyatakan dominasi area hijau di area produksi di Karawang, Jawa Barat, membuat perhitungan carbon offset operasional mencapai 102 persen.

Ia mengatakan perseroan telah menerapkan sejumlah upaya untuk mempercepat implementasi program keberlanjutan, sejalan dengan target pemerintah Indonesia untuk merealisasikan Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

“Keberlanjutan bagi kami bukan sekadar jargon, tetapi praktik nyata yang sudah berjalan di lapangan,” ujarnya dalam pernyataan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Tidak hanya di Karawang, perusahaan juga menyediakan ruang terbuka hijau dengan konsep penggunaan lahan dengan kepadatan rendah (low-rise density) serta konsep pengubahan fungsi bangunan sembari tetap mempertahankan karakter historis dan struktur aslinya (adaptive reuse) di Taman Kota Peruri.

Area yang berlokasi di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, tersebut merupakan bekas area pabrik percetakan uang milik Peruri.

Gandung menuturkan pengubahan fungsi lahan tersebut adalah salah satu upaya pihaknya untuk menjaga jejak karbon tetap rendah sehingga memperkuat kontribusi perusahaan dalam mendukung agenda pembangunan berkelanjutan nasional, sekaligus memberikan ruang publik yang sehat bagi masyarakat.

“Keberlanjutan adalah investasi jangka panjang bagi generasi mendatang, dan Peruri ingin menjadi bagian penting dalam perjalanan itu,” katanya pula.

Selain membangun berbagai ruang terbuka hijau, ia menyampaikan bahwa perseroan juga berkomitmen mendukung pengembangan industri rendah karbon melalui penyusunan Roadmap Peruri Hijau, transformasi bisnis, serta digitalisasi.

Untuk menegakkan implementasi roadmap tersebut, Gandung mengatakan pihaknya telah mengembangkan green dashboard yang mampu memantau penggunaan energi, konsumsi air, pengelolaan limbah, serta emisi gas rumah kaca secara real-time dan terintegrasi.

Selanjutnya, ia menuturkan, digitalisasi mampu memangkas jejak karbon melalui pengurangan penggunaan kertas serta peningkatan efisiensi operasional.

Perusahaan juga menggunakan clean-tech machine yang dapat menekan emisi karbon dalam rantai produksi.

“Kami memulai langkah transformasi melalui digitalisasi proses, digitalisasi produk, hingga penggunaan mesin berteknologi ramah lingkungan (low-emission machine),” ujarnya lagi.

Baca juga: Kemenekraf-Peruri perkuat ekosistem ekraf lewat digitalisasi

Baca juga: Taman Kota Peruri jadi pusat perhelatan Langkah Membumi Ecoground 2025

Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |