Sleman (ANTARA) - InJourney Destination Management (IDM) Prambanan berkolaborasi dengan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah X menyelenggarakan Sanggar Lestari Cagar Budaya untuk meningkatkan kapabilitas dan profesionalitas profesi cagar budaya.
"Profesi cagar budaya ini meliputi juru pugar, juru pelihara, teknisi konservasi, 'customer service', 'security' yang menjadi garda terdepan pelestarian benda cagar budaya serta pelayanan kepada wisatawan di kawasan Candi Prambanan dan sekitarnya," kata GM IDM Prambanan dan Ratu Boko Ratno Timur di Sleman, Yogyakarta, Sabtu.
Menurut dia, pelatihan yang telah berjalan di tahun kedua ini dilaksanakan selama tiga hari dari 24 hingga 26 September 2025 di kawasan Keraton Ratu Boko, Prambanan, Sleman, Yogyakarta.
"Kegiatan ini diikuti peserta yang berasal dari petugas teknis di kawasan Candi Prambanan, Candi Sewu, Keraton Ratu Boko, Candi Ijo, Candi Gebang, Candi Plaosan, Candi Banyunibo dan sejumlah candi lainnya di kawasan Sleman, Yogyakarta maupun Klaten, Jawa Tengah," katanya.
Ia mengatakan pelatihan Sanggar Lestari Cagar Budaya ini merupakan salah satu hal yang dilakukan IDM sebagai pengelola destinasi heritage untuk mengembangkan potensi sumber daya manusia, terutama garda depan dalam pelestarian maupun pelayanan wisatawan.
"Ini menjadi salah satu kolaborasi yang baik, di mana kehadiran program Sanggar Lestari Cagar Budaya ini menjadi ruang pembelajaran dan pengembangan insan cagar budaya. Terlebih, para peserta di sini adalah garda terdepan baik dalam pelestarian maupun pelayanan yang ada di Candi Prambanan," katanya.
Ratno mengatakan, peserta Sanggar Lestari Cagra Budaya mendapatkan sejumlah materi, di antaranya materi terkait Pelestarian Cagar Budaya, Dasar Pelayanan Prima dan Kerja Sama, Keselamatan kerja kebencanaan dan pertolongan pertama pada kecelakaan.
"Selain itu, di hari ketiga peserta diajak untuk beraktivitas mancakrida sebagai penyegaran dan mengembangkan karakter diri dan meningkatkan kerja sama antarpeserta," katanya.
Pamong Budaya Ahli Madya Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah X Dwi Astuti mengapresiasi kegiatan yang bermanfaat dalam rangka untuk meningkatkan kompetensi rekan-rekan pelestari cagar budaya.
"Pengetahuan keterampilan itu akan selalu berkembang, akan selalu bertambah, dan tentunya kita sebagai SDM di pelaksanaan pelestarian dituntut untuk selalu meningkatkan kemampuan teknis maupun nonteknis yang diperlukan di lapangan," katanya.
Baca juga: Pemerintah mitigasi dampak bencana alam untuk cagar budaya
Baca juga: Melestarikan cagar budaya bangunan Belanda Depok
Baca juga: Menteri Kebudayaan sarankan Pamekasan bentuk tim ahli cagar budaya
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.