Bandung (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Meutya Hafid, mengungkapkan Hari Bhakti Pos dan Telekomunikasi (Postel) ke-80 yang dipusatkan di Bandung, Sabtu, harus menjadi tonggak untuk memacu konektivitas informasi sebagai fondasi kemajuan Indonesia.
Meutia mengungkapkan berbagai aksi yang dilakukan secara serempak kolaborasi berbagai pihak berpartisipasi dalam memperkuat konektivitas digital nasional yang saat ini sudah di angka 80 persen, yang merupakan fondasi dan motor penggerak utama untuk mencapai pertumbuhan ekonomi nasional delapan persen.
"Setiap menara BTS yang berdiri, setiap kabel serat optik yang dibentangkan, dan setiap desa yang berhasil terhubung internet adalah fondasi nyata menuju target delapan persen pertumbuhan ekonomi," kata Meutya dalam keterangan di Bandung, Sabtu.
Pembangunan infrastruktur digital nasional, kata dia, sejatinya menunjukkan konsistensi dari tahun ke tahun, yang ditandai dengan masifnya layanan publik digital saat ini, serta pesatnya pertumbuhan transaksi elektronik, namun digitalisasi belum sepenuhnya menjangkau masyarakat khususnya yang tinggal di pedesaan.
Data Komdigi menyebut sebanyak 2.333 desa di Indonesia masih belum terkoneksi internet. Rinciannya 2.017 desa tanpa layanan 4G, serta 316 desa tidak berpenghuni memerlukan pembangunan konektivitas.
Meutya optimis pekerjaan rumah ini bisa diselesaikan dengan penguatan sinergi antara pemerintah sebagai regulator, dengan para pelaku usaha sebagai pelaku pembangunan.
"Kami mengapresiasi kerja keras seluruh pelaku industri telekomunikasi dalam menghadirkan jaringan hingga ke pelosok negeri, kita sudah terhubung ke seluruh provinsi di Indonesia. Namun kita masih punya pekerjaan rumah, yang saya yakin bisa kita selesaikan kalau kita melakukan aksi-aksi kolaborasi," ujarnya.
Meutya juga menyinggung pentingnya menjaga kedaulatan ekosistem digital di tengah situasi geopolitik global yang begitu dinamis. Karena kedaulatan ekosistem digital menurutnya cerminan kekuatan pertahanan nasional.
"Dalam pertikaian beberapa negara di era ini, salah satu yang ditargetkan untuk lumpuh ketika situasi perang adalah infrastruktur telekomunikasi," ucapnya.
Baca juga: Menkomdigi tekankan pentingnya penguatan layanan postel
Dari sisi industri pos, Meutya mengatakan Indonesia berpeluang memperkuat posisinya dalam transformasi sektor pos dunia, sehubungan dengan terpilihnya Indonesia sebagai lima anggota Council of Administration dan Postal Operations Council pada Kongres Universal Postal Union (UPU) ke-28 di Dubai.
PT Pos Indonesia, didorong oleh Meutya, semakin adaptif terhadap modernisasi teknologi dengan standar keamanan tinggi serta berpihak pada kepentingan nasional.
"Industri pos harus dikelola dengan standar keamanan tinggi, modernisasi teknologi, dan keberpihakan pada kepentingan nasional," katanya.
Sementara itu, Direktur Bisnis dan Jasa Keuangan PT Pos Indonesia Haris, mengatakan peringatan Hari Bhakti Postel ini menjadi momentum penting bagi Pos Indonesia dalam mempertahankan eksistensinya yang saat ini telah berusia 279 tahun.
"Usia Pos Indonesia yang hampir tiga abad ini menunjukkan komitmen kami terus memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Keberadaan jaringan yang luas hingga pelosok 3T bukti nyata Pos Indonesia hadir hingga daerah terluar," katanya.
Pos Indonesia juga, kata dia, terus berinovasi mengikuti perkembangan zaman, dengan memanfaatkan teknologi pada berbagai lini kerja. Pos Indonesia juga bertransformasi pada layanan online seperti aplikasi PosAja dan PosPay, serta memiliki layanan kargo melalui Pos Logistik.
Upacara bendera di halaman kantor PT Pos Indonesia menjadi puncak rangkaian kegiatan peringatan Hari Bhakti Postel ke-80 tahun yang berlangsung sejak Juli 2025.
Sebagai informasi, Hari Bhakti Postel setiap tahun digelar untuk memperingati perjuangan para Angkatan Muda Pos, Telegraf, dan Telepon merebut Kantor Kantor Pos, Telegraf, dan Telepon (PTT) di Bandung dari penjajah Jepang pada 27 September 1945. Setelah itu, telegram pertama tentang Kemerdekaan Indonesia disebarkan ke dunia.
Baca juga: Menkomdigi sebut 2.333 desa belum terkoneksi internet
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.