Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari menegaskan pembangunan fisik infrastruktur harus diiringi dengan pembangunan jiwa dan karakter manusia.
"Presiden Prabowo Subianto dalam berbagai kesempatan telah menegaskan bahwa pembangunan fisik infrastruktur harus diiringi dengan pembangunan jiwa dan karakter manusia Indonesia," ujar Qodari saat menghadiri acara Lepas Sambut Dekan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) periode 2021-2025 dan 2025-2029 di Depok, Jawa Barat, Senin.
Sebagaimana keterangan yang diterima, Qodari menjelaskan ada irisan antara ilmu psikologi dengan efektivitas kebijakan publik (behavioral insights for public policy).
"Pemerintah membuka ruang seluas-luasnya bagi kampus, khususnya Fakultas Psikologi UI untuk terlibat dalam penyusunan kebijakan berbasis bukti, penguatan kesehatan mental nasional, serta program-program peningkatan kualitas sumber daya manusia," kata Qodari yang juga merupakan alumni Fakultas Psikologi UI itu.
Lebih lanjut Qodari menambahkan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas tidak hanya berhenti pada kecerdasan kognitif, tetapi juga mencakup ketahanan mental (resiliensi), integritas, dan karakter kebangsaan.
Dia menyoroti bahwa tantangan ke depan semakin kompleks, di antaranya adalah era disrupsi teknologi dan tantangan kesehatan mental generasi muda.
Dalam kesempatan tersebut, Qodari menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Dekan periode 2021-2025 Bagus Takwin. Menurut Qodari, memimpin fakultas di masa transisi pasca-pandemi dan dinamika global bukanlah hal yang mudah.
Di bawah kepemimpinan Bagus, Fakultas Psikologi UI meraih banyak pencapaian signifikan pada Tahun 2025. Fakultas Psikologi UI menduduki peringkat 4 di Asia Tenggara dan 401-500 dunia untuk bidang Psikologi dalam The World University Rankings 2025.
Selain itu, Fakultas Psikologi UI juga meraih Peringkat 1 Nasional EduRank 2025 untuk bidang Psikologi, yang didasarkan pada hasil riset, reputasi, dan pengaruh alumni.
Kepada Dekan Fakultas Psikologi UI Periode 2025-2029 Dicky C. Pelupessy, Qodari mengucapkan selamat mengemban amanah baru.
Dia mengaku kehadirannya pada acara tersebut bukan sekadar tugas mewakili pemerintah, tetapi merupakan momen "pulang ke rumah" sebagai alumni.
Qodari mengajak kepemimpinan baru Fakultas Psikologi UI untuk menjadi mitra kritis pemerintah untuk memberikan masukan berbasis riset perilaku dalam memperkuat implementasi kebijakan negara.
Selain itu, perlu dilakukan inovasi kurikulum untuk memastikan lulusan Psikologi UI relevan dengan tantangan masa depan yang tetap berakar pada etika dan empati.
Hal itu termasuk mengembangkan riset berdampak terkait kecerdasan artifisial berbasis neurokognitif yang bermanfaat untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan masyarakat modern.
KSP juga mendorong Fakultas Psikologi untuk menjadi pendorong dan katalisator melalui agenda riset dan inovasi guna mewujudkan kebahagiaan (happiness) dan kesejahteraan psikologis (psychological wellbeing) bagi masyarakat Indonesia.
Qodari menambahkan, dalam pengabdian masyarakat, fakultas diajak untuk turun langsung menyelesaikan masalah sosial, mulai dari perundungan (bullying) di sekolah hingga kesiapan mental masyarakat menghadapi transformasi ekonomi.
Qodari menyatakan bahwa transisi kepemimpinan adalah sebuah keniscayaan organisasi, tapi semangat Veritas, Probitas, Iustitia (Kebenaran, Kejujuran, dan Keadilan) harus tetap abadi. Qodari yakin di bawah kepemimpinan baru, Fakultas Psikologi UI akan semakin akseleratif dalam kolaborasi mencetak SDM unggul menuju Indonesia Emas 2045.
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































