Medan (ANTARA) - Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Sumatera Utara mencatat sebanyak 45.032 orang masih mengungsi akibat bencana alam yang melanda provinsi itu.
Berdasarkan laporan Pusdalops Sumut yang diterima di Medan, Minggu mencatat ribuan pengungsi tersebut tersebar sembilan dari 18 kabupaten/kota yang terlanda.
Pusdalops mendatat sembilan kabupaten/kota yakni Kabupaten Tapanuli Utara sebanyak 1.379 orang, Kabupaten Tapanuli Tengah 18.331 orang, Kabupaten Tapanuli Selatan 7.248 orang, Kota Sibolga 4.350 orang dan Kabupaten Humabang Hasundutan 2.200 orang.
Selain Itu, Kota Medan 140 orang, Kabupaten Langkat 11.054 orang, Kabupaten Deliserdang 230 orang dan Kabupaten Serdang begai 100 orang.
Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, Sri Wahyuni Pancasilawati mengatakan laporan tersebut merupakan data sementara yang diterima Pusdalops PB Sumut.
"Data merupakan update 7 Desember 2025 pukul 17.00 WIB," ujarnya.
Dia mengatakan, berbagai upaya penanganan bencana telah dilakukan masing-masing wilayah dan sejumlah pemangku kebijakan terkait.
"Untuk perkembangan atas bencana itu akan terus diinformasikan termasuk data-datanya," kata dia
Pusdalops PB mendata 18 kabupaten/kota yang terlanda bencana alam yakni Kota Medan, Kota Tebingtinggi, Kota Binjai, Kota Padangsidimpuan, dan Kota Sibolga.
Selain itu, Kabupaten Deliserdang, Kabupaten Serdangberdagai, Kabupaten Langkat, Kabupaten Humbang Hasundutan, dan Kabupaten Pakpak Bharat.
Lalu, Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Asahan Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Batubara serta Kabupaten Mandailing Natal.
Baca juga: Artis Marcella Zalianty semangati pengungsi Aceh
Baca juga: Di Bireuen, Prabowo dengarkan jeritan hati pengungsi
Baca juga: Pertamina berhasil salurkan BBM ke Bireun Aceh yang terdampak bencana
Pewarta: Anggi Luthfi Panggabean
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































