Profil Hamdan ATT, maestro dangdut Indonesia yang wafat di usia 76

2 months ago 27

Jakarta (ANTARA) - Kabar duka menyelimuti dunia hiburan tanah air, khususnya musik dangdut. Hamdan Attamimi atau lebih dikenal dengan nama Hamdan ATT, pedangdut legendaris yang berjasa mewarnai industri musik Tanah Air selama puluhan tahun, tutup usia pada Selasa (1/7/2025) di usia 76 tahun.

Kabar kepergian penyanyi dangdut kawakan ini disampaikan salah satu putranya, Haikal Attamami, melalui unggahan Instagram Story di akun @hay_kal. Dalam unggahannya, Haikal menuliskan, “Innalilahi wainna ilaihi Rojiun, telah berpulang ke Rahmatullah, Aba @realhamdan.att pada jam 12.00. Mohon doanya.”

Hamdan ATT lahir di Aru, Maluku, pada 27 Januari 1949. Darah Arab-Ambon yang mengalir di tubuhnya memperkaya warna musikalitasnya, khususnya dalam jalur musik dangdut. Minatnya pada musik muncul sejak masa remaja, terinspirasi oleh gitaris Hank Marvin dari grup The Shadows.

Pada 1964, ia mendirikan grup musik Quinta Bayangan dan kemudian bergabung dengan band Nada Buana yang tampil di TVRI pada 1968. Setelah menamatkan pendidikan tinggi pada 1975, Hamdan ATT memantapkan langkahnya di jalur musik dangdut, genre yang kemudian mengantarnya ke puncak popularitas.

Baca juga: Pedangdut senior Hamdan ATT meninggal dunia di usia 76 tahun

Popularitas melejit lewat lagu “Termiskin di Dunia”

Lagu Termiskin di Dunia menjadi titik balik karier Hamdan ATT. Lagu ini bukan hanya dikenal pada masanya, tetapi terus dinikmati lintas generasi hingga sekarang. Sejak saat itu, namanya kian dikenal sebagai salah satu penyanyi dangdut dengan karya-karya mendalam dan menyentuh.

Selain Termiskin di Dunia, ia juga populer lewat lagu-lagu hit seperti Berkawan Dalam Duka, Jangan Cintai Aku, Petualangan Cinta, Nurlela, Dingin, Bekas Pacar, Sakit Hati, Mabuk Judi, Emas Menjadi Tembaga, dan Memory di Kereta. Lirik yang puitis dan gaya bermusik khas menjadikan karya Hamdan ATT tetap relevan di hati penikmat musik dangdut.

Gaya bermusik hasil perpaduan Arab-Ambon

Salah satu keunikan Hamdan ATT terletak pada kemampuannya memadukan unsur musik Arab dan Ambon. Karakter vokalnya yang merdu berpadu dengan instrumen dangdut tradisional membuat lagunya memiliki identitas kuat. Tak heran, sejumlah karya miliknya terdaftar di PAPPRI dan RAI untuk perlindungan hak cipta dan royalti.

Penghargaan dan dedikasinya untuk musik dangdut

Sebagai bentuk penghormatan atas dedikasinya, Hamdan ATT menerima penghargaan Lifetime Achievement di ajang Indonesian Dangdut Awards pada 2021. Dalam momen tersebut, ia hadir dengan kondisi duduk di kursi roda, menegaskan perjuangan dan kecintaannya pada dunia musik meski kondisi kesehatan sudah mulai menurun.

Selain berkarya di panggung, Hamdan ATT juga dikenal sebagai pelatih vokal di ajang pencarian bakat dangdut di televisi. Ia aktif membimbing generasi baru untuk mengenal dan mencintai musik dangdut, membuktikan kontribusinya tidak hanya sebagai penyanyi tetapi juga pendidik.

Baca juga: Pedangdut Rhoma Irama kejutkan penonton pada konser God Bless

Perjuangan melawan penyakit

Sejak 2017, kondisi kesehatan Hamdan ATT terus menurun. Ia tercatat dua kali mengalami serangan stroke, yakni pada 2017 dan 2021. Stroke yang dideritanya berdampak pada kemampuan motorik dan memaksanya menjalani perawatan intensif di rumah sakit, termasuk perawatan di ICU RS Polri Kramat Jati.

Selain stroke, Hamdan ATT juga pernah menjalani operasi pemasangan selang karena adanya cairan di otak, yang kemudian memicu pecahnya pembuluh darah di otak. Ia juga berjuang melawan infeksi paru-paru serta penurunan fungsi ginjal yang membuatnya harus menjalani cuci darah rutin.

Di tengah keterbatasan fisik, Hamdan ATT tetap menunjukkan semangat dan komunikasi yang baik hingga akhir hayatnya. Namun, kondisi keuangan untuk biaya pengobatan sempat disorot karena sistem royalti yang belum sepenuhnya memihak musisi lawas seperti dirinya.

Kenangan dan warisan musik

Hamdan ATT bukan hanya dikenal sebagai penyanyi, melainkan juga sebagai ikon musik dangdut yang lagunya dinikmati lintas generasi. Gaya bermusik, dedikasi, serta semangatnya menjadi inspirasi bagi banyak musisi muda di Tanah Air.

Kepergiannya pada 1 Juli 2025 meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, dan para penggemar setia. Namun, karya-karyanya tetap abadi, menegaskan bahwa Hamdan ATT adalah legenda yang namanya akan selalu hidup dalam setiap lantunan lagu dangdut Indonesia.

Selamat jalan legenda, karyamu akan selalu dikenang.

Baca juga: Diduga langgar hak cipta, Lesti Kejora dilaporkan ke Polda Metro Jaya

Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |