Limbang Tacik Ta’a 2025: Atlet dunia adu cepat di laut Labuan Bajo

1 hour ago 1

Jakarta (ANTARA) - Festival renang perairan terbuka Limbang Tacik Ta’a 2025 sukses digelar di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (20/9), menghadirkan ratusan atlet dari dalam dan luar negeri.

Ajang yang digelar di kawasan Ta’aktana, a Luxury Collection Resort & Spa itu diikuti perenang asal Inggris, Belanda, Rusia, Jepang, Australia, serta sejumlah atlet nasional. Peserta melintasi jalur laut dari Pantai Wae Rana menuju Pulau Bidadari dengan jarak mulai dari 2.000 hingga 10.000 meter.

Direktur Utama Fortuna Paradiso Optima sekaligus inisiator Limbang Tacik Ta’a, Renaldus Iwan Sumarta, menyatakan ajang ini bukan hanya kompetisi olahraga, tetapi juga sarana memperkenalkan potensi bahari Labuan Bajo.

“Bagi kami, Limbang Tacik Ta’a adalah gerakan untuk merayakan laut sebagai ruang kehidupan. Kami bersyukur atas antusiasme peserta tahun ini,” ujar Renaldus, dikutip dari keterangan tertulis.

Kategori utama 10.000 meter melahirkan juara baru. Perenang Rusia Elisei Stepanov mencatat waktu 2 jam 17 menit 21 detik, unggul tipis atas wakil Indonesia Mohammad Akbar Putra Taufik dan perenang Rusia Semenov Denis. Di kelompok putri, Adinda Larasati Dewi Kirana, peraih medali terbanyak PON Papua 2021, tampil dominan dengan catatan 2 jam 35 menit 34 detik.

Baca juga: Akuatik Indonesia targetkan minimal tiga emas pada SEA Games 2025

Sedangkan kategori 5.000 meter dikuasai Alexander Taraskin dan Bianca Marcon di kelompok usia 30–39 tahun. Sementara perenang veteran asal Inggris, Colin Wilbhy (60+), mencuri perhatian setelah finis dengan waktu 1 jam 58 menit 41 detik.

Di nomor 2.000 meter, atlet muda Satria Chandra dan Fiorenza Elysia Ngera keluar sebagai juara kelompok usia 14–19 tahun. Keduanya mencatatkan waktu terbaik di antara seluruh peserta kategori ini.

Pemenang utama, Stepanov, mengapresiasi penyelenggaraan festival.

“Acara ini sangat baik. Saya berharap bisa terus digelar setiap tahun dan akan mengajak rekan-rekan dari komunitas triathlon untuk ikut serta,” katanya.

Festival ditutup dengan Sunset Sprint Race di Jetty Ta’aktana, penampilan Tari Caci, dan prosesi penganugerahan juara di Amphitheater pesisir Wae Rana.

Race Director Omar Suryaatmadja menjelaskan keberhasilan penyelenggaraan didukung pengamanan dari Lanal, KSOP, KKP, Basarnas, dan Polairud.

“Kami ingin menjadikan laut sebagai panggung prestasi dan pengalaman tak terlupakan. Limbang Tacik Ta’a akan terus dikembangkan sebagai agenda tahunan sports tourism Labuan Bajo,” ujarnya.

Baca juga: PB AI terus pantau atlet berlatih di luar negeri untuk tim SEA Games

Baca juga: Atlet renang junior petik pelajaran dari Kejuaraan Dunia di Rumania

Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |