Sumedang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang memastikan 70 siswa SMK Widya Nusantara (WIN) di Kecamatan Ujungjaya yang diduga mengalami keracunan usai menyantap makanan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah mendapat penanganan medis secara optimal.
“Semua siswa sudah tertangani. Peralatan medis di Puskesmas Ujungjaya cukup memadai, walaupun kami harus menambah kasur tambahan dan menyiapkan skenario rujukan jika diperlukan,” kata Wakil Bupati (Wabup) Sumedang M. Fajar Aldila di Sumedang, Jumat.
Fajar menjelaskan penanganan darurat dilakukan dengan pemberian infus, penambahan kasur lapangan, hingga koordinasi dengan RSUD Sumedang dan rumah sakit di Majalengka sebagai langkah antisipasi.
Seluruh siswa yang terdampak kini dilaporkan sudah membaik setelah mendapat perawatan intensif setelah mengalami keracunan pada Kamis (25/9).
Baca juga: Pemkab Sumedang tutup sementara dapur MBG yang picu keracunan 70 siswa
Fajar menyampaikan pemkab segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap proses makanan MBG, mulai dari kebersihan dapur penyedia makanan hingga distribusi.
Menurutnya, satu faktor yang diduga menjadi risiko adalah makanan yang terlalu lama disimpan sebelum dikirim ke sekolah.
“Program MBG ini sangat bagus untuk anak-anak, tapi jangan sampai kualitas dan kebersihan makanannya luput dari pengawasan. Ini yang akan kami kaji dan mitigasi agar kejadian serupa tidak terulang,” ujarnya.
Baca juga: KDM agendakan pertemuan dengan PJ MBG Jabar Senin depan soal keracunan
Selain itu pihaknya juga akan mengevaluasi kemungkinan adanya siswa dengan riwayat alergi terhadap bahan makanan tertentu, termasuk seafood yang digunakan dalam menu olahan dimsum.
“Kami akan memperketat standar, termasuk jumlah maksimal cakupan siswa per penyedia makanan. Yang terpenting kualitas dan higienitas makanannya harus benar-benar dijaga,” ucapnya.
Ia memastikan pemantauan lapangan akan terus dilakukan sekaligus memperkuat regulasi agar Program MBG dapat berjalan aman, sehat, dan berkelanjutan.
Baca juga: Dinkes uji lab sampel MBG yang diduga picu keracunan siswa di Karimun
Baca juga: Kemarin, perpeloncoan di Unsri hingga BGN biaya pengobatan keracunan
Pewarta: Rubby Jovan Primananda
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.