Jakarta (ANTARA) - BUMN konstruksi dan investasi, PT Pembangunan Perumahan Persero Tbk (PT PP), memprediksi akan memiliki diversifikasi proyek menyusul program-program prioritas pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“Soal kontrak baru dan upaya diversifikasi (proyek), (kondisi konstruksi) infrastruktur sekarang berbeda dengan kondisi sebelumnya,” kata Direktur Utama PT PP Novel Arsyad dalam jumpa pers Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024 PT PP di Jakarta, Rabu.
“Sekarang ini, proyek-proyek seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Sekolah Rakyat, dan rumah subsidi yang cukup besar dan ini menjadi bagian kita untuk bisa ikut di sana,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Novel mengatakan perusahaan juga akan masuk ke area pembangunan infrastruktur tambang.
“Karena potensinya besar untuk masuk ke area konstruksi infrastrukturnya, tapi kami tidak masuk ke bisnis tambangnya, karena business core-nya beda bukan di kita. Ini yang punya potensi besar dan menjadi sasaran kita ke depan,” ujar Novel.
Direktur Operasi Bidang Gedung PT PP Yuyus Juarsa menambahkan, hal ini sejalan dengan Asta Cita pemerintahan Indonesia saat ini.
“Untuk proyek-proyek pemerintah kita berkontribusi di program pemerintah, Asta Cita, yang di dalamnya ada ketahanan energi, ketahanan pangan melalui MBG, lalu ketahanan pendidikan melalui Sekolah Rakyat, dan kesehatan melalui pembangunan rumah sakit di pelosok,” kata Yuyus.
Sementara itu, PT PP sampai dengan kuartal I-2025 berhasil mencatatkan nilai kontrak baru senilai Rp6,275 triliun, atau meningkat sebesar 32 persen secara tahunan (yoy).
Secara target, perolehan nilai kontrak baru PT PP sampai dengan Maret 2025 berhasil melebihi 151 persen dari yang ditargetkan pada kuartal I-2025, dan telah mencapai 21 persen dari target akhir 2025.
Perolehan nilai kontrak baru tersebut didominasi oleh proyek dengan sumber dana BUMN sebesar 52,1 persen, swasta sebesar 28,6 persen, dan pemerintah sebesar 19,3 persen.
Adapun perolehan kontrak baru tertinggi yaitu pada sektor pelabuhan sebesar 37,2 persen, gedung sebesar 32,9 persen, jalan dan jembatan sebesar 22,6 persen, bendungan sebesar 4,3 persen, irigasi sebesar 2,8 persen, serta minyak dan gas sebesar 0,3 persen.
Capaian kontrak baru yang berhasil diraih PT PP pada Maret 2025 di antaranya yaitu Proyek New Priok East Access (NPEA) seksi II senilai Rp2,33 triliun dan Proyek Mandiri Financial Center PIK senilai Rp 878,3 miliar.
Baca juga: PT PP berhasil catatkan kontrak senilai Rp6,27 triliun pada Q1 2025
Baca juga: PT PP siap bersinergi dengan Danantara perkuat ekonomi nasional
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2025