Menkomdigi: BUMA GP Ansor pacu lahirnya industri digital tanah air

4 hours ago 5

Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengatakan Badan Usaha Milik Ansor (BUMA), sebuah perusahaan induk (holding company) yang dikelola Gerakan Pemuda (GP) Ansor dapat memacu lahirnya industri digital tanah air.

"Dalam hal kepentingan teknologi, BUMA bisa menjadi ekosistem yang membantu melahirkan industri-industri digital di tanah air," katanya saat menghadiri peresmian BUMA di Jakarta Pusat, Rabu.

Ia menegaskan, saat ini pemerintah juga telah mengintegrasikan akal imitasi (AI) dalam seluruh lini kebijakan, termasuk mengintegrasikannya dengan kepentingan percepatan investasi dan pemberdayaan masyarakat, sehingga BUMA dapat menjadi salah satu mitra untuk membantu percepatan AI di Indonesia.

"Kalau AI kan sudah terjadi, saat ini sudah masuk dan pemerintah tentu sedang mempersiapkan masyarakatnya, bagaimana secara infrastruktur dan sumber daya manusianya bisa siap. Dalam rangka mempersiapkan masyarakat, baik secara SDM maupun sebagai user, kita perlu bermitra dengan banyak sekali pihak termasuk GP Ansor khususnya Buma, yang akan terus kita libatkan untuk membantu percepatan tersebut," ujar dia.

Baca juga: Menteri Rosan akan kolaborasikan Danantara dengan BUMA GP Ansor

Baca juga: GP Ansor luncurkan BUMA dorong kemandirian ekonomi nasional

Sementara itu, Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor Addin Jauharudin mengemukakan, dari 10 entitas perusahaan yang ada di bawah BUMA, salah satunya bergerak di bidang informasi dan teknologi untuk mewujudkan ekosistem industri digital yang lebih baik di tanah air.

"Memang kita dari 10 entitas itu ada satu yang mengurus informasi dan teknologi, CEO-nya bahkan masuk 100 CEO terbaik di dunia untuk teknologi keamanan digital (cybersecurity)," ucapnya.

Saat ini, menurutnya, GP Ansor telah menerapkan integrasi teknologi satu data, di mana sekitar delapan juta kader telah masuk ke dalam sistem tersebut.

"Saat ini seluruh data organisasi sudah kita masukkan dalam satu data single platform, Ke depan, kita akan ada administrasi tanpa kertas (paperless), kemudian ekosistem amal usaha, termasuk beragam kegiatan lain," ujar dia.

Ia menegaskan, peluncuran BUMA bukan sekadar seremoni, melainkan sebuah lompatan yang menegaskan bahwa GP Ansor ke depan tidak hanya mengurus tentang keagamaan atau kaderisasi, tetapi juga pengembangan sumber daya manusia dan model-model bisnis untuk memberdayakan masyarakat.

Sementara itu, CEO BUMA Firmana Tri Andika mengatakan, meski BUMA lahir dari organisasi kepemudaan, namun tetap dibangun dengan prinsip profesionalisme, akuntabilitas, dan inovasi berkelanjutan.

Setiap anak perusahaan diarahkan untuk mengedepankan standar manajemen modern serta berorientasi pada pasar global, dengan tetap berlandaskan nilai-nilai Ansor, keadilan sosial, kebangsaan, dan kerakyatan.

Saat ini, BUMA juga membuka peluang kerja sama strategis dengan mitra swasta, BUMN, dan komunitas global, dalam semangat kolaborasi untuk pertumbuhan bersama.

"BUMA adalah wujud nyata semangat Ansor untuk mandiri, berdaya, dan berkontribusi. Kami mengundang semua pihak untuk bergabung dalam perjalanan ini, membangun ekonomi yang inklusif dan berkeadilan," tutur Firman.*

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |