Jakarta (ANTARA) - Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) akan menggandeng dua koperasi di Kota Palagkaraya, Kalimantan Tengah sebagai percontohan Koperasi Desa Merah Putih.
Di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, dua koperasi kelurahan, yakni Kopkel Merah Putih Bukit Tunggal dan Kopkel Merah Putih Kalampangan, telah terbentuk secara kelembagaan lengkap dengan susunan pengurus dan pengawas.
"Kedua koperasi tersebut selayaknya akan kami prioritaskan menjadi bahan sebagai koperasi percontohan, di mana kami mendapat tugas dari Kementerian Koperasi untuk membentuk 80 koperasi percontohan untuk Kopdes Merah Putih dari seluruh Indonesia," ujar Direktur Utama LPDB Supomo dalam rilis persnya di Jakarta, Rabu.
Sebagai Koordinator Wilayah 9 program Kopdes/Kopkel Merah Putih yang meliputi Bali, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Tengah, LPDB melihat potensi besar pada kedua koperasi ini.
Supomo mengapresiasi karena kedua koperasi itu telah memiliki aset dan unit usaha yang beragam. Kopkel Merah Putih Bukit Tunggal telah memiliki kantor, gerai sembako, hingga klinik dan apotek.
Sementara Kopkel Kalampangan, yang sebelumnya bernama Koperasi Harapan Tani Satu, telah berjalan selama lima tahun di kawasan transmigrasi dengan unit usaha penyaluran pupuk bersubsidi, peternakan, produksi sayur-mayur, penyalur gas elpiji, dan warung sembako.
"Jarang sekali Kopdes atau Kopkel terbentuk langsung sudah memiliki aset dan beberapa unit usaha yang bisa dikembangkan," katanya.
Setelah terbentuk, langkah selanjutnya bagi kedua Kopkel ini adalah pengurusan legalitas koperasi, termasuk akta koperasi, perubahan anggaran dasar, dan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI). Akta tersebut kemudian akan didaftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM.
Saat ini, Kopkel Kalampangan memiliki 32 Kelompok Tani dengan total anggota sekitar 1.280 petani hortikultura, menjadikannya lumbung sayuran bagi Kota Palangkaraya.
Setelah pembentukan kelembagaan selesai, Supomo menyatakan bahwa LPDB akan mendampingi penyusunan perencanaan bisnis bagi kedua Kopkel.
"Namun, dalam business plan itu, kita tidak akan mengubah mindset awal yang sudah terbangun. Kita tinggal mengembangkan saja," jelas Supomo.
Baca juga: Pembentukan Kopdes Merah Putih harus libatkan SDM berkualitas
Baca juga: Menko Pangan: Kopdes Merah Putih jadi sarana pengembangan ekonomi desa
Baca juga: Kemendes paparkan cara pembentukan Kopdes lewat surat edaran
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025