Jakarta (ANTARA) - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatat, total pembiayaan berkelanjutan (sustainable financing) yang disalurkan perseroan hingga posisi Maret 2025 mencapai Rp72,6 triliun atau 25,29 persen dari total portofolio pembiayaan BSI.
Direktur Risk Managament BSI Grandhis Helmi Harumansyah saat konferensi pers Paparan Kinerja Triwulan I 2025 secara daring di Jakarta, Rabu, merinci bahwa pembiayaan berkelanjutan tersebut terdiri dari green financing yang tercatat sebesar Rp14,6 triliun serta social financing sebesar Rp58 triliun.
Penyaluran pembiayaan berkelanjutan ini merupakan salah satu pilar environmental, social, and governance (ESG) perseroan. Pilar lainnya yakni dari sisi operasional di mana BSI melakukan inisiasi untuk aktivitas operasional yang rendah karbon melalui infrastruktur dan fasilitas perusahaan antara lain 6 titik lokasi solar panel, 70 mesin RVM, 6 unit charging station, dan 139 unit kendaraan listrik untuk operasional.
Pilar ESG ketiga yakni beyond banking di mana perseroan telah menyalurkan dana sebesar Rp56,8 miliar kepada masyarakat yang bersumber dari dana ZISWAF BSI yang dibagi dalam lima pilar kegiatan yaitu ekonomi, pendidikan, kemanusiaan, kesehatan, serta dakwah dan advokasi.
Grandhis mengatakan, BSI juga terus berkontribusi bagi negeri dan umat dengan membayarkan zakat perusahaan dan pegawai tahun 2024 sebesar Rp268,5 miliar dan menjadi perusahaan dengan penyalur zakat terbesar di Indonesia.
Sejak merger hingga Maret 2025, BSI mampu menghimpun zakat perusahaan sebesar Rp727 miliar, zakat pegawai sebesar Rp145 miliar, zakat nasabah dan umum sebesar Rp160 miliar, dan pajak perusahaan sebesar Rp6,47 triliun.
Sebagai bagian dari tata kelola ESG dan pemenuhan regulasi terkait penerbitan ESG sukuk BSI tahap 1 tahun 2024, Grandhis mengatakan bahwa BSI telah menyusun laporan dampak atau impact report yang disampaikan kepada OJK bersama dengan laporan tahanan BSI tahun buku 2024.
Dalam upaya peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah, BSI turut ambil bagian program literasi kepada masyarakat luas melalui berbagai kanal. Selain itu, BSI juga mengadakan event berskala internasional, yaitu Global Islamic Finance Summit (GIFS) 2025 yang dilaksanakan pada Selasa (29/4).
Terkait dukungan terhadap UMKM, BSI mengadakan program Talenta Wirausaha BSI, Aceh Muslimpreneur, dan pembentukan UMKM Center yang tersebar di empat kota besar antara lain Aceh, Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar.
Total nasabah binaan UMKM Center BSI mencapai 4.571 nasabah. Adapun total pembiayaan UMKM BSI tersebut sebesar Rp51,8 triliun per Maret 2025 atau tumbuh 11,20 persen yoy, dengan rasio pembiayaan inklusif makroprudensial (RPIM) sebesar Rp98,1 triliun.
Baca juga: BSI fokus garap bisnis emas dan haji untuk dukung kinerja pada 2025
Baca juga: Laba bersih BSI Rp1,87 triliun di kuartal I-2025, tumbuh 10,05 persen
Baca juga: BSI: Muslim Consumption Index bisa dijadikan acuan pengambil kebijakan
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025