Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menyebutkan, para pedagang di Pasar Hewan Barito, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan sudah menyetujui untuk dipindahkan ke lokasi sementara sejak Minggu (3/8).
“Mereka sudah menandatangani akan pindah tanggal 3 Agustus,” kata Pramono saat dijumpai di kawasan Jakarta Selatan, Senin.
Sebelumnya, Pramono sudah menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sudah menyiapkan relokasi untuk para pedagang tersebut.
Baca juga: Pramono sudah lakukan pengaturan agar pedagang Pasar Barito direlokasi
Pramono juga menyatakan bahwa pihaknya telah mengatur agar perpindahan para pedagang Pasar Barito dapat berlangsung dengan baik.
“Karena memang ini kan bukan untuk kepentingan perseorangan, ini kepentingan publik dan mereka ketika mau menempati tempat itu sudah menandatangani, bersedia kapan saja (direlokasi)," kata Pramono.
Diketahui, pedagang Pasar Hewan Barito direlokasi ke lokasi sementara (loksem) di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan membidik Jalan Raya Lenteng Agung Timur, RT 07/07, Lenteng Agung, Jagakarsa, sebagai lokasi baru bagi pedagang hewan yang direlokasi.
Di sana, pemerintah menyediakan lahan seluas 7.600 meter persegi (m2) milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menampung pedagang.
Adapun relokasi tersebut dilakukan untuk mendukung penataan kawasan taman di lokasi tersebut yakni Taman Leuser, Taman Ayodhya dan Taman Langsat.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta rencananya akan melakukan peletakan batu pertama atau ground breaking penataan ketiga taman tersebut pada 8 Agustus mendatang. Penataan ketiga taman itu ditargetkan bisa rampung pada Desember 2025.
Baca juga: Jaksel fasilitasi pemindahan pedagang Loksem Barito ke Pasar Jaya
Baca juga: Ini janji Pemkot Jaksel pada pedagang Pasar Barito
Baca juga: Jaksel bidik Lenteng Agung jadi pusat pedagang hewan
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































