Prabowo hormati kritik profesor yang nilai koperasi desa tak berguna

5 hours ago 3

Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Prabowo Subianto menghormati semua kritik, termasuk dari salah satu profesor yang menilai bahwa koperasi desa atau Koperasi Desa Merah Putih yang diinisiasi pemerintah tidak berguna untuk masyarakat desa.

Hal itu disampaikan Presiden Prabowo dalam sambutannya saat meluncurkan program Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) di Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatra Selatan, Rabu, yang dihadiri ribuan petani.

"Saya baca kemarin ada profesor yang tanya, enggak ada gunanya koperasi di desa. Koperasi yang kita canangkan minimal 70 ribu Koperasi Merah Putih, kalau bisa 80 ribu (koperasi). Katanya tak ada gunanya. Nanti di tiap koperasi itu kita bangun gudang. Berapa pun hasil di desa itu akan aman," kata Prabowo seperti disaksikan dalam jaringan akun YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Rabu.

Presiden menekankan bahwa KopDes Merah Putih yang dibangun di 80 ribu desa akan dilengkapi dengan gudang ruang pendingin (cool storage) yang dapat menyimpan segala produksi pertanian.

Selain itu, Kepala Negara juga menargetkan setiap koperasi dilengkapi dengan dua unit truk untuk memasarkan produk pertanian ke hilir.

Prabowo yang pernah menjadi Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) itu menceritakan bahwa ia pernah mendapat laporan dari petani di daerah, tentang ketidakmampuan petani untuk memasarkan hasil panen mereka.

"Saya dapat laporan, 'Pak, di desa saya kita baru panen mangga yang paling bagus di dunia. Tapi tidak ada kendaraan untuk ambil.' Setelah berapa hari, hasil mangga yang terbaik itu rusak. Nangis petani-petani di desa itu," ungkap Presiden.

Oleh karenanya, Presiden menegaskan bahwa setiap desa akan memiliki koperasi dengan gudang yang memiliki ruangan pendingin, sehingga hasil panen komoditas apa pun dapat disimpan dengan baik, sampai bisa dipasarkan.

Menurut Presiden, keluhan dari petani itu sudah terjadi selama puluhan tahun, sehingga mengherankan ketika inisiasi KopDes Merah Putih justru dikritik tidak berguna.

"Tiap koperasi akan kita beri truk. Minimal satu truk, kalau bisa dua truk. Semua hasil dari desa itu bisa dipasarkan. Dan semua kebutuhan desa itu bisa diambil ke desa itu. Ada profesor yang tanya, yang bilang tak ada gunanya itu. Ya sudah, kita hormati pendapat dia. Nanti dia akan terbuka matanya. Mudah-mudahan hatinya juga terbuka," kata Prabowo.

Adapun program Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) menjadi sebuah gerakan kolaboratif untuk membangkitkan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam menanam, menumbuhkan, dan memanen tanaman pangan.

Dengan semangat kolektif dan gotong royong, program Gerina diharapkan dapat menciptakan dampak jangka panjang bagi ketahanan pangan nasional.

Baca juga: Kemenkop: Kopdes Merah Putih ditargetkan rampung pada Hari Koperasi

Baca juga: Wamendagri dorong pemda proaktif dukung Kopdes Merah Putih

Baca juga: Pemerintah bakal tetapkan kegiatan usaha wajib bagi Kopdes Merah Putih

Baca juga: Kopdes Merah Putih diproyeksi ciptakan hingga 2 juta lapangan kerja

Baca juga: Menkop: Satu Kopdes Merah Putih berpotensi untung Rp1 miliar per tahun

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |