Ikapi: Kemampuan literasi wujudkan masyarakat tak mudah termakan hoaks

5 hours ago 4

Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) Arys Hilman Nugraha menyatakan kemampuan literasi yang baik dapat mewujudkan masyarakat yang tidak mudah termakan hoaks.

"Kalau literasi itu nanti ujung-ujungnya adalah masyarakat mampu memahami mana berita yang benar dan mana yang salah, kemudian informasi itu bermanfaat untuk dirinya, sehingga dia bisa membangun kapasitas dirinya, serta membangun kapasitas masyarakat untuk maju, itu arti sesungguhnya dari literasi," katanya saat mengunjungi Antara Heritage Center, Jakarta Pusat, Rabu.

Ia mengemukakan, Hari Buku Sedunia yang jatuh setiap 23 April menjadi momentum penting untuk mewujudkan masyarakat yang lebih mencintai buku dan memiliki kebiasaan membaca yang akan berpengaruh pada kemampuan nalar kritis untuk menangkal hoaks, sehingga cita-cita Indonesia Emas 2045 dapat tercapai.

Baca juga: Pakar: kemudahan informasi berbanding lurus dengan kemampuan literasi

"Mari pada momentum Hari Buku Sedunia ini kita tanamkan kepada masyarakat untuk lebih mencintai buku, karena buku adalah jalan satu-satunya untuk meningkatkan kemampuan memahami suatu informasi," ujarnya.

Begitu literasi terasa, lanjut dia, hoaks dan berita palsu itu sudah tidak laku, dan masyarakat akan lebih tahu bahwa informasi ini sudah tidak benar misalnya, sehingga tidak usah dibaca. Oleh karena itu, sangat penting kemampuan untuk memahami informasi secara kritis.

Meskipun ekosistem perbukuan di Indonesia masih belum pulih sejak pandemi COVID-19, Arys mengajak seluruh pelaku perbukuan, baik penulis, penerbit, maupun toko-toko buku agar tetap optimistis karena Indonesia memiliki potensi yang besar dalam bidang literasi.

Baca juga: Pengamat sebut pemahaman akan bacaan penting untuk kemampuan literasi

"Situasi perbukuan kita masih berat memang, tetapi kita melihat ada harapan dalam waktu yang tidak terlalu jauh ini akan kembali bangkit industri perbukuan. Jadi, kalau misalnya kita saat ini dalam kesulitan, mudah-mudahan bisa sama-sama survive, karena saya yakin kita akan maju lebih baik dalam waktu tidak terlalu lama," ucapnya.

Ia mengemukakan, di tingkat dunia, para penulis Indonesia sangat dihargai dan ditunggu-tunggu karyanya. Apalagi, sejak kehadiran para pelaku perbukuan di festival-festival buku internasional.

"Indonesia itu punya potensi yang sangat besar, setidaknya di tingkat Asia Tenggara, buku dan penulis Indonesia itu sangat dihargai. Selain itu, sejak kehadiran kita di Frankfurt Book Fair, London Book Fair, atau festival buku di negara-negara lain, itu ada semacam minat dari dunia internasional untuk mengetahui karya-karya penulis di Indonesia," tuturnya.

Baca juga: Literasi bukan sekedar kemampuan membaca dan menulis

Ia mengajak seluruh pelaku perbukuan untuk tetap optimistis dan semangat, serta bertahan dalam kesulitan untuk terus berkarya sehingga ekosistem perbukuan Indonesia ke depan dapat melesat maju.

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |