PPSU dan SDA buat pondasi dua kontrakan akibat longsor di Jaktim

3 weeks ago 15

Jakarta (ANTARA) - Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dan Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Timur membuat pondasi pada dua kontrakan di RT 14/RW 06, Kelurahan Rambutan, Ciracas, setelah longsor pada Kamis (21/8).

Tampak di lokasi, Selasa, sejumlah petugas membawa batu dan karung berisi pasir untuk menahan air Kali Cipinang agar tidak membasahi area pengerjaan.

Selain itu, terlihat juga beberapa anggota PPSU menancapkan kayu di sekitar rumah roboh untuk menahan air.

Ketua RW 06 Kelurahan Rambutan Djaya Mursit menjelaskan, sebenarnya pengerjaan turap sudah dilakukan dua minggu sebelum longsor.

"Jadi, pengerjaan awal itu ada beko, sehingga efeknya baru ketahuan beberapa hari, ada goyangan gempa juga serta aliran kali itu," katanya.

Baca juga: Petugas gabungan tangani turap longsor di Jati Padang

Menurut Djaya, longsoran terjadi akibat gempa di Bekasi, pengerjaan turap di sekitar lokasi dan pondasi bangunan yang tergerus aliran Kali Cipinang.

Lalu, warga juga sempat memprotes pembangunan turap itu sejak beberapa waktu lalu.

Turap yang dibangun oleh Sudin SDA Jakarta Timur itu maju sekitar satu meter dan membuat aliran kali menyempit.

"Pengerjaan turap membuat aliran sungai semakin kecil. Efeknya setelah pembangunan itu, jadi mengurangi, mengecilkan sungai. Awalnya sungai yang tadinya harus lurus sekarang agak belok," jelas Djaya.

Djaya menjelaskan, air yang datang langsung menghantam ke rumah yang berada di kiri sehingga berisiko longsor.

Baca juga: Personel SDA perbaiki turap dan penutup saluran di Pasar Rebo

Meski begitu, Djaya memastikan tidak ada korban jiwa. Dua kepala keluarga dengan total sembilan orang berhasil dievakuasi, meski sebagian pakaian dan barang pribadi ikut hanyut.

Sementara itu, Ketua RT 14 Komarullah mengatakan, sejak orang tuanya masih hidup sudah tinggal di sekitar turap tersebut dan sangat hafal dengan kondisi lingkungannya.

Menurut Komarullah, pembangunan turap itu sudah salah dan sangat berdampak pada lingkungan sekitar.

"Jadi, ada penyempitan kali dan jalan diperlebar. Imbasnya banjir kalau hujan ke wilayah kami," kata Komar.

Menurut Komar, solusi terbaik bagi warga sekitar yakni Sudin SDA membongkar turap dan membuatnya agak mundur ke jalan.

Baca juga: Pohon dan tiang listrik roboh akibat longsor turap Kali Utan Kayu

"Tujuannya memperlebar kali supaya ketika hujan deras tidak terjadi genangan maupun banjir. Namanya normalisasi itu harusnya perlebaran, tapi ini justru penyempitan kali," jelas Komar.

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |