Kenali penyebab dan faktor risiko osteoporosis

2 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Osteoporosis adalah kondisi di mana tulang menjadi rapuh dan mudah patah, namun sering kali tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. Penyakit ini bisa terjadi akibat berbagai faktor, mulai dari penuaan, perubahan hormon, hingga kondisi medis tertentu atau pengaruh obat-obatan.

Mengenali penyebab osteoporosis sejak dini penting untuk mencegah keropos-nya tulang, menjaga kekuatan tulang, dan mengurangi risiko patah tulang yang dapat menurunkan kualitas hidup. Berikut ini adalah penyebab osteoporosis, berdasarkan informasi yang telah dihimpun dari berbagai sumber.

Kenali penyebab osteoporosis

Tulang terus mengalami proses pembaruan sepanjang hidup, di mana tulang baru dibentuk sementara tulang lama dipecah. Pada masa muda, tubuh mampu membentuk tulang baru lebih cepat daripada tulang yang hilang, sehingga massa tulang meningkat.

Puncak massa tulang biasanya tercapai pada usia sekitar 30 tahun, setelah proses pembentukan mulai melambat di awal usia 20-an. Seiring bertambahnya usia, laju kehilangan tulang cenderung lebih cepat dibanding pembentukan tulang baru, sehingga risiko osteoporosis meningkat.

Tingginya massa tulang saat muda berperan penting dalam menentukan risiko ini yakni semakin besar massa tulang puncak yang dimiliki, semakin banyak “cadangan” tulang yang tersedia, dan kemungkinan terkena osteoporosis pun semakin kecil.

Faktor risiko osteoporosis

Osteoporosis bisa menyerang siapa saja, namun risikonya berbeda-beda tergantung faktor yang dimiliki seseorang. Beberapa faktor risiko yang umum ditemui pada penderita antara lain:

1. Wanita lebih rentan karena jaringan tulangnya cenderung lebih sedikit dan mudah rapuh, terutama setelah menopause.

2. Usia yang semakin bertambah meningkatkan kerentanan osteoporosis karena tulang semakin menipis.

3. Penggunaan obat-obatan jangka panjang dapat mempengaruhi kesehatan tulang.

4. Asupan vitamin D dan kalsium yang kurang membuat tulang lebih mudah melemah.

5. Gaya hidup tidak sehat, seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan kafein tinggi, turut meningkatkan risiko.

6. Faktor genetika juga dapat mempengaruhi kemungkinan terkena osteoporosis.

7. Hormon seksual melemah, seperti penurunan estrogen pada wanita dan testosteron pada pria, berdampak pada kepadatan tulang.

8. Hormon seks rendah, khususnya estrogen yang menurun berkaitan dengan siklus menstruasi tidak teratur atau menopause pada wanita, serta testosteron rendah pada pria, dapat memicu osteoporosis.

9. Kekurangan nutrisi akibat anoreksia nervosa membuat tubuh tidak memperoleh komponen penting untuk menjaga kepadatan tulang, sehingga tulang menjadi rapuh.

Baca juga: 5 kiat cegah osteoporosis sejak dini agar tulang tetap kuat

Baca juga: Kiat melindungi kesehatan tulang saat memasuki menopause

Baca juga: Deteksi dini osteoporosis dengan BMD guna cegah patah tulang

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |