Yerusalem (ANTARA) - Pasukan penjajah Israel pada Jumat menangkap khatib Masjid Al-Aqsa, Syekh Mohammad Sarandah tak lama setelah pelaksanaan ibadah shalat Jumat.
Berbagai sumber lokal melaporkan bahwa polisi Israel menahan Syekh Sarandah di kompleks Masjid Al-Aqsa dan membawanya ke pusat interogasi di kota tersebut.
Penahanan sang khatib terjadi di tengah pembatasan Israel terhadap para jamaah di Masjid Al-Aqsa, terutama selama shalat Jumat, yang kerap dibarengi dengan pengerahan pasukan bersenjata lengkap di gerbang-gerbang dan di seluruh Kota Tua Yerusalem.
Sejak 7 Oktober 2023, Israel, sebagai kekuatan pendudukan, melancarkan genosida di Jalur Gaza, termasuk pembunuhan sengaja, kelaparan, penghancuran serta pengungsian paksa, yang bertentangan dengan seruan internasional dan putusan Mahkamah Internasional untuk menghentikan aksi tersebut.
Per 2 Maret tahun ini, otoritas Israel menutup semua penyeberangan ke Jalur Gaza, sehingga menghalangi masuknya sebagian besar bantuan makanan dan medis yang kemudian mempercepat penyebaran kelaparan di wilayah tersebut.
Badan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) memperingatkan bahwa malnutrisi di kalangan anak usia lima tahun ke bawah naik dua kali lipat pada periode Maret-Juni akibat blokade yang masih berlangsung.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengonfirmasi bahwa malnutrisi di Gaza telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan, dengan hampir satu dari lima anak balita di Kota Gaza menderita malnutrisi parah.
Sumber: WAFA-OANA
Baca juga: Palestina tuding Israel hancurkan artefak Islam di Masjid Al-Aqsa
Baca juga: Israel larang mufti Palestina masuki Masjid Al-Aqsa selama 6 bulan
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.