Tangerang (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Polda Metro Jaya, akan memperketat pengawasan terhadap aktivitas keberangkatan calon jamaah haji 1446 Hijriah/2025 Masehi.
Pengetatan pengawasan tersebut, dilakukan pihak keamanan bandara sebagai upaya mengantisipasi terjadinya jamaah gelap yang memanfaatkan momentum ibadah haji.
"Kami tentunya akan memperketat pengawasan terkait dengan antisipasi keberadaan jamaah gelap yang memanfaatkan situasi musim haji 2025 ini," kata Kapolres Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Pol Ronald Sipayung di Tangerang, Rabu.
Ia mengatakan, baru-baru ini pihaknya telah menerima sejumlah informasi terkait dengan dugaan proses keberangkatan sejumlah penumpang yang memanfaatkan musim haji, untuk pergi ke Arab Saudi. Namun, mereka menggunakan visa non haji.
"Kami juga terima adanya upaya sejumlah penumpang yang mau berangkat haji tapi pakai visa non haji. Hal-hal ini yang kami antisipasi, kami pun berkoordinasi juga dengan imigrasi Bandara Soetta, untuk memperketat pengawasannya," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji (KBPH), Danhil Anzar Simanjuntak mengecek sejumlah persiapan fasilitas dan layanan calon jamaah haji 1446 Hijriah/2025 Masehi di Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten pada Selasa (22/4).
Dalam kunjungannya tersebut, Danhil memastikan pelayanan penerbangan perdana haji di Indonesia sudah siap dan tidak ada keterlambatan keberangkatan.
"Penerbangan pertama pada 2 Mei 2025 dari Embarkasi di sekitar Jakarta. Penerbangan perdana 2 Mei itu kita ingin pastikan tidak ada delay. Kenapa? Karena masalah delay-delay ini kan nanti akan jadi masalah di sana," katanya.
Ia mengungkapkan, pada pemberangkatan perdana untuk jamaah haji terdapat kurang lebih sebanyak 26 ribu orang yang akan diberangkatkan melalui Bandara Soekarno-Hatta.
"Artinya imigrasi dari Arab Saudi akan hadir langsung di sini untuk melayani jemaah fast track. Sehingga enggak perlu antre lagi di sana. Langsung bisa melaksanakan ibadah, bisa langsung ke hotel dan seterusnya. Dan tentu insya Allah akan tertib, dan kami yakin persiapannya sudah cukup matang," ujarnya.
Dia mengatakan, di Bandara Soekarno-Hatta sendiri telah ada layanan fast track dari pihak pemerintah Arab Saudi untuk melayani jemaah haji. Sehingga, proses pemberangkatan penerbangan menuju Tanah Suci dapat berjalan lancar.
Danhil juga menilai, kesiapan pengelola Bandara Soetta dalam mempersiapkan Terminal 2F untuk melayani jemaah haji sudah sangat profesional.
"Jadi kalau terkait dengan fasilitas sudah cukup. Saya sempat bicara dengan Pak Menteri BUMN agar kemudian di Terminal 2F ini bisa digunakan secara permanen untuk jemaah umrah dan haji di masa yang akan datang. Jadi jemaah umrah dan haji itu tidak lagi bercampur lagi dengan penumpang-penumpang yang lainnya," jelas dia.