Depok (ANTARA) - Universitas Indonesia (UI) melalui Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) menjalin kolaborasi strategis dengan Pemerintah Prefektur Mie, Jepang untuk memperkuat kerja sama internasional di bidang tenaga kesehatan keperawatan.
“Kami percaya bahwa lulusan FIK UI memiliki daya saing global dan mampu berkontribusi di berbagai sistem layanan kesehatan dunia,” ujar Wakil Dekan Bidang Sumber Daya, Ventura, dan Administrasi Umum FIK UI, Masfuri, di Kampus UI Depok, Jumat.
Ia juga menyebutkan bahwa FIK UI aktif mendukung skema Specified Skilled Worker (SSW) dari Pemerintah Jepang, yang memberikan jalur legal dan terstruktur bagi tenaga kesehatan Indonesia untuk bekerja di luar negeri.
Melalui kerja sama ini, FIK UI menegaskan peran strategisnya sebagai jembatan dalam menghubungkan potensi sumber daya manusia Indonesia dengan kebutuhan global.
"Komitmen ini sekaligus menjadi bukti bahwa FIK UI tidak hanya mencetak lulusan unggul, tetapi juga aktif mengantarkan mereka menuju panggung internasional," tuturnya.
FIK UI secara konsisten mengembangkan program riset dan intervensi yang fokus pada aspek adaptasi budaya bagi tenaga kesehatan di Jepang, sebagai bentuk dukungan terhadap keberhasilan integrasi sosial dan profesional para alumni di Negeri Sakura.
Baca juga: UI : Bandung Spirit fondasi perkuat kerja sama negara Asia-Afrika
Baca juga: Guru besar UI rekomendasikan empat strategi keamanan laut
Sebagai institusi pendidikan keperawatan terbaik di Indonesia, FIK UI membuka berbagai peluang kolaborasi, termasuk riset bersama dan pertukaran akademik.
Pada kesempatan tersebut delegasi Jepang juga menyampaikan minat untuk menjalin kerja sama lintas sektor, termasuk dengan parlemen dan institusi pendidikan tinggi di Indonesia.
Gubernur Provinsi Prefektur Jepang, Katsuyuki Ichimi mengatakan ingin membuka lebih banyak kesempatan bagi mahasiswa Indonesia untuk belajar dan bekerja di Prefektur Mie.
"Kami juga berharap ke depan semakin banyak lulusan Indonesia yang siap bergabung dalam ekosistem kerja kami," ujarnya.
Gubernur Ichimi pun turut memperkenalkan Prefektur Mie sebagai wilayah yang aman, nyaman, dan kaya akan budaya.
Dengan warisan sejarah panjang sejak abad ke-7, Prefektur Mie menawarkan destinasi wisata unggulan seperti kuil Shinto utama, sirkuit F1 Jepang, hingga kuliner terkenal seperti lobster dan daging sapi Matsusaka.
“Kami ingin para tenaga kerja Indonesia merasa seperti di rumah, dan kami juga mendorong mereka mengundang keluarganya untuk berkunjung dan menikmati budaya Jepang,” katanya.
Baca juga: UI punya skema, calon mahasiswa tak perlu khawatir UKT tinggi
Baca juga: Mahasiswa UI sabet penghargaan di Singapura lewat inovasi geospasial
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025