Jakarta (ANTARA) - Telinga bukan hanya organ pendengaran, tetapi juga penjaga keseimbangan tubuh yang vital. Namun, seperti organ lainnya, telinga rentan mengalami gangguan kesehatan yang bisa mempengaruhi fungsi pendengaran secara keseluruhan.
Mulai dari disfungsi tuba eustachius hingga gendang telinga pecah berbagai masalah pada bagian luar, tengah, maupun dalam telinga dapat mengganggu kemampuan mendengar dan menjaga stabilitas tubuh.
Berikut ini akan membahas berbagai gangguan kesehatan yang dapat mempengaruhi fungsi bagian-bagian telinga agar Anda dapat mengenalinya sejak dini.
Baca juga: Terbang dalam keadaan flu berisiko sebabkan barotrauma pada telinga
Gangguan kesehatan yang mempengaruhi fungsi bagian-bagian telinga
Telinga memiliki peran penting dalam membantu kita mendengar dan menjaga keseimbangan tubuh. Namun, ketika salah satu bagian dari telinga mengalami gangguan, maka kedua fungsi tersebut bisa ikut terganggu.
Berikut ini adalah uraian lengkap mengenai berbagai gangguan kesehatan yang bisa mempengaruhi fungsi masing-masing bagian telinga, dirangkum dari laman Siloam Hospitals serta sejumlah sumber terpercaya lainnya.
1. Disfungsi saluran eustachius
Saluran eustachius menghubungkan telinga tengah dengan bagian belakang hidung dan tenggorokan. Saat kita menelan, bersin, atau menguap, saluran ini akan terbuka untuk menyeimbangkan tekanan udara di telinga tengah.
Disfungsi terjadi ketika saluran ini tersumbat, sehingga tekanan di telinga tidak bisa disesuaikan secara normal. Akibatnya, bisa muncul keluhan seperti telinga terasa penuh, nyeri, berdengung (tinnitus), hingga gangguan pendengaran ringan.
2. Penyakit meniere
Merupakan gangguan pada telinga bagian dalam yang disebabkan oleh penumpukan cairan endolimfe. Kondisi ini bisa menyebabkan gejala seperti vertigo, suara berdengung (tinnitus), serta penurunan kemampuan mendengar secara bertahap. Penyakit ini biasanya berlangsung dalam jangka panjang dan sering kambuh.
3. Otitis media (Infeksi telinga tengah)
Infeksi ini umum dialami, terutama oleh anak-anak, dan menyebabkan peradangan di bagian tengah telinga. Gejalanya berupa nyeri telinga, demam, serta gangguan pendengaran sementara. Jika tidak segera ditangani, infeksi berulang dapat merusak gendang telinga dan berisiko menyebabkan gangguan pendengaran permanen.
Baca juga: Mengenal tiga bagian utama telinga dan perannya dalam mendengar
4. Tinnitus
Tinnitus adalah kondisi di mana seseorang mendengar bunyi seperti dengungan, desingan, atau siulan tanpa adanya sumber suara eksternal. Penyebabnya beragam, mulai dari paparan suara keras, penumpukan kotoran telinga, hingga proses penuaan. Meski umumnya tidak membahayakan, tinnitus bisa mengganggu kenyamanan dan konsentrasi sehari-hari.
5. Presbikusis (Gangguan pendengaran karena usia)
Seiring bertambahnya usia, sel-sel rambut halus di koklea yang bertugas menangkap getaran suara bisa mengalami kerusakan. Hal ini menyebabkan penurunan kemampuan mendengar secara bertahap, terutama pada nada tinggi. Presbikusis banyak terjadi pada lansia dan sering menyulitkan komunikasi.
6. Cauliflower ear
Kondisi ini menyebabkan bentuk daun telinga tampak menebal dan berlekuk seperti kembang kol. Cauliflower ear biasanya terjadi akibat cedera berulang atau infeksi pada tulang rawan telinga, umum dijumpai pada atlet bela diri, petinju, atau pegulat. Gejalanya dapat berupa nyeri, dengungan telinga, gangguan pendengaran, hingga perdarahan dari telinga.
7. Pecahnya gendang telinga
Gendang telinga bisa mengalami robekan atau berlubang akibat berbagai hal, seperti tekanan udara berlebih, cedera dari benda asing, paparan suara keras, atau infeksi yang tidak tertangani.
Robekan pada membran timpani ini bisa menyebabkan rasa sakit, keluarnya cairan, dan gangguan pendengaran sementara atau permanen, tergantung tingkat kerusakan-nya.
Baca juga: Kiat penggunaan gawai peredam bising aman untuk kesehatan telinga
Baca juga: Spesialis THT ungkap gendang telinga berlubang bisa ganggu pendengaran
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025