Jakarta (ANTARA) - Wali Kota Jakarta Timur (Jaktim) Munjirin bersama jajaran kesehatan setempat memakai langkah jemput bola untuk mendeteksi langsung penderita Tuberkulosis (TBC) di Jakarta Timur.
"Iya harus kita lakukan jemput bola untuk bisa memacu dan menemukan warga yang terkena TBC," kata Munjirin usai Peluncuran Nasional Gerakan Bersama Penguatan Desa dan Kelurahan Siaga Tuberkulosis di Kantor Kelurahan Rambutan, Jakarta Timur, Jumat.
Langkah jemput bola ini dilakukan bersama jajaran Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Timur, Puskesmas, jajaran RT/RW, kelurahan, dan kecamatan se-Jakarta Timur.
Baca juga: Munjirin minta semua pihak terlibat gencarkan Kampung Siaga TBC
Menurut Munjirin, perlunya mengoptimalkan fungsi Kampung Siaga TBC di setiap Kelurahan untuk menekan penyebaran kasus TBC. Termasuk, mendeteksi kawasan terpencil yang ada di Jakarta Timur.
Tentunya, peran RT, RW dan aparatur kelurahan sangat diperlukan sebagai garda terdepan menumbuhkan kesadaran dan kepedulian warga terhadap bahaya penyakit TBC.
"Jadi, nanti kita lihat perkembangannya untuk menggugah bersama-sama camat, lurah dan pemangku kepentingan lain agar masyarakat mau peduli soal TBC," ujar mantan Wali Kota Jaksel itu.
Selain itu, Munjirin menyebut, dirinya tak bisa memastikan wilayah mana yang menjadi fokus untuk pendeteksian TBC. Menurutnya, kasus TBC di setiap kelurahan bisa berubah tergantung faktor kesadaran.
"Pasti itu masing-masing kelurahan ada RW, yang memang ada yang banyak, sedikit. Ini banyak atau enggaknya bisa jadi bisa berubah karena faktor masyarakat yang melaporkan. Siapa tau RW sekarang sedikit deteksinya, eh tau-taunya di dalamnya banyak," jelas Munjirin.
Baca juga: Sudin Kesehatan catat kasus TBC di Jaktim capai 2.645 kasus
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur Herwin Meifendy menyebut, pihaknya akan terus menggencarkan upaya peningkatan kesehatan (promotif) dan pencegahan (preventif) ke masyarakat.
Jemput bola nantinya juga menjadi edukasi bagi masyarakat tentang bahayanya TBC.
"Mengutamakan adanya pencanangan kampung siaga TBC tentunya untuk menguatkan kepada semua lintas sektor, warga semua untuk peduli mengenai sakit TBC," kata Herwin.
Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur mencatat sebanyak 2.645 warga Jakarta Timur positif mengidap penyakit TBC selama periode Januari hingga Maret 2025.
Baca juga: Kemenkes bakal replikasi Kampung Siaga TBC di seluruh Indonesia
Baca juga: Pemprov DKI ajak warga berpartisipasi bantu kendalikan tuberkulosis
Dari jumlah 2.645 kasus itu, 324 kasus diantaranya dari anak-anak karena kontak erat dengan orang terdekat. Wilayah terbanyak ditemukan kasus TBC di Jakarta Timur yakni Pulogadung, Ciracas, Cakung, dan Pasar Rebo.
Berdasarkan catatan Sudin Kesehatan Jakarta Timur selama tahun 2024, keberhasilan pengobatan pasien Tuberkulosis mencapai 65 persen atau sebanyak 2.285 warga sudah sembuh.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025