Polda Papua Barat Daya siagakan 300 personel tanggap darurat bencana

1 month ago 11

Aimas (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Papua Barat Daya menyiagakan 300 personel yang terdiri atas unsur TNI/Polri dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) provinsi setempat untuk tanggap darurat terhadap segala bentuk bencana jika terjadi sewaktu-waktu di wilayah itu.

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Barat Daya Brigjen Pol Gatot Haribowo di Sorong, Rabu, menjelaskan bahwa Papua Barat Daya merupakan wilayah rawan bencana, karena dilalui oleh tiga lempeng tektonik aktif, yaitu Indo-Australia, Pasifik, dan Eurasia.

"Ketiganya saling bertumbukan dan bergeser, sehingga berpotensi menimbulkan gempa bumi, tsunami, dan bencana geologi lainnya," katanya dalam apel kesiapan dalam rangka tanggap darurat bencana yang berlangsung di Alun-Alun Aimas, Kabupaten Sorong.

Baca juga: Papua Barat Daya susun dokumen penanganan bencana konflik sosial

Menurut dia, kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana alam yang dapat terjadi kapan saja di wilayah Papua Barat Daya harus dilaksanakan untuk meminimalisasi terjadinya korban jiwa.

Berkaitan dengan itu, pihaknya menggelar apel kesiapan dalam rangka tanggap darurat bencana di wilayah Papua Barat Daya yang digelar di Alun-Alun Aimas dengan melibatkan unsur TNI, Polri dan BPBD.

"Ini bagian dari kesiapan kita bilamana terjadi bencana langsung ditindaklanjuti," katanya.

Apel kesiapan tanggap darurat bencana ini, kata dia, selain menyiagakan personel, juga memastikan saran dan prasarana pendukung penanganan bencana darurat di wilayah Papua Barat Daya.

Kapolda menyebut bahwa Indonesia memiliki sedikitnya 127 gunung berapi aktif yang tersebar di berbagai pulau. Walaupun di Papua Barat Daya tidak ada secara langsung, namun di wilayah Tanah Papua terdapat gunung berapi yang berpotensi erupsi.

Ia menambahkan selain potensi aktivitas vulkanik, berbagai ancaman bencana lain juga perlu diwaspadai, seperti curah hujan tinggi, banjir bandang, tanah longsor, kebakaran hutan, hingga kecelakaan transportasi di laut dan darat yang kerap menimbulkan korban jiwa.

“Bencana alam memang tidak bisa dihindari, tetapi bisa diantisipasi dengan kesiapan dan koordinasi yang baik antar-instansi," ujarnya.

Baca juga: BNPB: Longsor di Raja Ampat mengakibatkan 15 rumah rusak

Baca juga: Gubernur Papua Barat Daya: Pengurangan TKD tak hambat pertanian

Karena itu, dia berharap koordinasi di bawah BPBD Provinsi Papua Barat Daya perlu diperkuat agar langkah mitigasi dan penanganan bisa dilakukan cepat dan tepat.

Kapolda juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran dan kepedulian bersama dalam menghadapi risiko bencana di masa depan.

“Kita bersyukur sampai saat ini masih dijauhkan dari bencana besar. Namun, tidak ada yang bisa memprediksi apa yang akan terjadi di kemudian hari. Karena itu, sebagai manusia bijak, kita harus selalu siap dan waspada,” ucapnya.

Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |