New Delhi (ANTARA) - Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi menggelar pertemuan dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi, yang juga merupakan anggota Biro Politik Komite Sentral Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC) sekaligus direktur Kantor Komisi Sentral Urusan Luar Negeri China, di New Delhi pada Selasa (19/8).
Modi mengatakan bahwa India maupun China merupakan peradaban kuno, dan keduanya telah lama menjalin pertukaran bersahabat. PM India itu juga menyampaikan pertemuan antara pemimpin kedua negara di Kazan, Rusia, pada Oktober tahun lalu telah menjadi titik balik bagi peningkatan dan pengembangan hubungan bilateral.
Modi menekankan bahwa India dan China adalah mitra, bukan rival, serta memiliki tujuan yang sama untuk mencapai pertumbuhan yang lebih cepat. Kedua negara perlu meningkatkan pertukaran, mendorong saling pengertian, dan memperluas kerja sama, lanjut Modi, seraya menyebutkan bahwa potensi besar dan masa depan cerah dari kerja sama bilateral dapat dirasakan oleh seluruh dunia.
Kedua pihak harus mengelola dan menyelesaikan isu-isu perbatasan dengan tepat, agar perbedaan yang ada tidak berkembang menjadi konflik, ujarnya.
Modi mengatakan bahwa tahun ini merupakan peringatan 75 tahun pembentukan hubungan diplomatik antara India dan China. Kedua negara harus memandang hubungan bilateral dari perspektif jangka panjang, dan kemunculan abad Asia (Asian century) sangat erat kaitannya dengan kerja sama India-China. Dia menyebutkan bahwa sangat penting bagi kedua negara untuk bekerja sama demi pembangunan dunia dan kesejahteraan umat manusia.
Selain itu, PM India tersebut juga menyampaikan bahwa dirinya sedang menantikan untuk hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Organisasi Kerja Sama Shanghai (Shanghai Cooperation Organization/SCO) di Tianjin.
Menlu Wang menyambut baik kehadiran Modi pada KTT mendatang. Dia mengatakan bahwa para pemimpin kedua negara telah mencapai konsensus penting dalam pertemuan di Kazan, dan kedua negara telah mengimplementasikan konsensus tersebut untuk memungkinkan hubungan bilateral memasuki babak baru peningkatan dan pembangunan
Menganggap kunjungannya ke India sebagai persiapan untuk pertukaran tingkat tinggi antara kedua negara, Wang mengatakan selama kunjungan tersebut, China dan India mencapai konsensus untuk memulai kembali mekanisme dialog di berbagai bidang, memperdalam kerja sama yang saling menguntungkan, mempertahankan multilateralisme, bersama-sama menghadapi tantangan-tantangan global, serta menentang perundungan sepihak.
Terkait masalah perbatasan, kedua pihak mencapai konsensus baru mengenai pelaksanaan pengelolaan dan pengendalian secara rutin, pemeliharaan perdamaian dan ketertiban di area-area perbatasan, penanganan yang tepat terhadap titik-titik sensitif, serta permulaan negosiasi perbatasan di area-area yang memenuhi syarat, paparnya.
Wang mengatakan bahwa hubungan bilateral mengalami pasang surut, dan banyak pelajaran dapat dipetik dari masa lalu. Apa pun yang terjadi, kedua pihak harus tetap mempertahankan persepsi yang benar terhadap satu sama lain sebagai mitra, bukan rival, dan berpegang pada prinsip pengelolaan perbedaan secara tepat guna memastikan bahwa sengketa perbatasan tidak memengaruhi situasi hubungan bilateral secara keseluruhan.
Di tengah situasi internasional saat ini, signifikansi strategis dari hubungan China-India semakin menonjol, dan nilai strategis dari kerja sama China-India semakin bermakna, kata Wang. Dia menambahkan bahwa kedua belah pihak akan sungguh-sungguh melaksanakan konsensus yang telah dicapai oleh pemimpin kedua negara, memperkuat pertukaran dan kerja sama di berbagai bidang, serta mendorong pengembangan hubungan China-India yang stabil dan jangka panjang agar dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi rakyat kedua negara.
Penerjemah: Xinhua
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.