PLN Indonesia Power Labuhan Angin olah uang kertas rusak jadi listrik

3 months ago 25
PLTU Labuhan Angin kini juga menjadi pionir dalam inovasi pemanfaatan limbah sebagai energi alternatif melalui program cofiring berbasis biomassa.

Jakarta (ANTARA) - PT PLN Indonesia Power (PLN IP) Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Labuhan Angin, Sumatera Utara, mengolah uang kertas rusak menjadi listrik untuk masyarakat sebagai bagian dari komitmen perusahaan menghadirkan solusi energi inovatif dan ramah lingkungan.

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, mengatakan pihaknya terus menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan listrik yang andal, efisien, dan ramah lingkungan.

"Tak hanya unggul dalam operasional teknis, PLTU Labuhan Angin kini juga menjadi pionir dalam inovasi pemanfaatan limbah sebagai energi alternatif melalui program cofiring berbasis biomassa," katanya.

Menurut dia, PLTU Labuhan Angin memanfaatkan limbah racik uang kertas (LRUK) sebagai campuran energi primer (cofiring) berkolaborasi dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sibolga, Sumut.

Program tersebut tidak hanya mengurangi konsumsi batu bara, namun juga memberikan solusi terhadap pengelolaan limbah uang kertas yang sebelumnya hanya dimusnahkan.

"Inovasi ini mencerminkan komitmen kami untuk mendukung transisi energi dan memperkuat ekonomi sirkular. Melalui pemanfaatan LRUK, kami tidak hanya mengurangi emisi karbon, tapi juga memberi nilai tambah bagi limbah nonkonvensional, seperti halnya LRUK," ujar Edwin.

PLTU Labuhan Angin, yang memiliki kapasitas terpasang 2x115 MW, telah beroperasi dengan tingkat keandalan tinggi dan efisiensi energi yang optimal.

Pembangkit itu juga dilengkapi dengan teknologi ramah lingkungan seperti electrostatic precipitator (ESP) dan continuous emission monitoring system (CEMS), yang memastikan emisi gas buang tetap berada dalam ambang batas yang ditetapkan.

Pemanfaatan LRUK sebagai bahan cofiring mendukung implementasi konsep waste to energy, selaras dengan kebijakan net zero emission (NZE) pada 2060.

Proses pemusnahan limbah dilakukan secara aman dan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, yang mana uang kertas yang ditarik dari peredaran dimusnahkan melalui proses racik yang memastikan tidak dapat dikenali kembali sebagai rupiah.

Inisiatif di PLTU Labuhan Angin tersebut melanjutkan kesuksesan pemanfaatan LRUK yang telah diimplementasikan di PLTU Jateng 2 Adipala, PLTU Bengkayang, dan PLTU Asam-Asam.

Di Adipala, penggunaan LRUK bahkan mencatatkan rekor MURI sebagai pemanfaatan limbah uang terbesar untuk pembangkitan listrik.

Manager UBP Labuhan Angin Berlison Haloho mengatakan PLTU Labuhan Angin tidak hanya berperan penting dalam menjaga pasokan listrik yang andal di wilayah Sumatera bagian utara, tetapi juga menjadi simbol transformasi menuju pembangkit masa depan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

"Kolaborasi dengan Bank Indonesia ini membuktikan bahwa tantangan lingkungan dapat diselesaikan dengan sinergi lintas sektor. PLN Indonesia Power terus mendorong inovasi energi bersih demi masa depan Indonesia yang lebih hijau," ujarnya.

Dengan langkah itu, menurut dia lagi, PLN Indonesia Power UBP Labuhan Angin membuktikan transisi energi tidak hanya soal teknologi, tetapi juga tentang kolaborasi, kreativitas, dan kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat.

Baca juga: Ekosistem cofiring biomassa buka peluang UMKM raup untung berlipat

Baca juga: Cofiring biomassa PLTU PLN bantu sejahterakan masyarakat Kalbar

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |