Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfanu mendukung pelarangan bagi anak dalam memainkan gim Roblox, sebagaimana disampaikan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti.
"Sepakat, berlebihan main gim juga sangat tidak baik bagi siswa kita, terkait regulasi, tentu kami akan lihat perkembangannya," kata Lalu kepada wartawan di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Kemarin, kuota upacara HUT RI di Istana hingga pengawasan gim Roblox
Ia pun menilai larangan memainkan gim Roblox yang disampaikan oleh Mendikdasmen bertujuan untuk membuat anak-anak Indonesia lebih fokus dalam belajar.
"Maksud beliau -Mendikdasmen- baik agar anak-anak didik kita tidak terganggu belajar sebagai tugas utama mereka," katanya.
Sebelumnya, saat meninjau pelaksanaan Cek Kesehatan Gratis (CKG) Sekolah di SDN Cideng 2 Jakarta Pusat pada Senin (4/8), Mendikdasmen Mu'ti melarang para murid untuk bermain Roblox dikarenakan permainan tersebut menampilkan banyak adegan kekerasan.
Baca juga: Soal Roblox, Wamenkomdigi: Kita ingin lindungi generasi muda
“Kalau main HP tidak boleh menonton kekerasan, yang di situ ada berantemnya, di situ ada kata-kata yang jelek-jelek, jangan nonton yang tidak berguna ya. Nah yang main blok-blok (Roblox) tadi itu jangan main yang itu ya karena itu tidak baik ya,” kata dia.
Ia menilai tingkat intelektualitas para murid jenjang pendidikan SD belum sepenuhnya mampu membedakan mana adegan nyata dan rekayasa.
Sementara di sisi yang lain, lanjutnya, anak-anak pada usia SD merupakan peniru ulung yang tanpa ragu dapat menirukan berbagai tindakan yang mereka lihat saat memainkan gim daring atau menonton konten digital.
Baca juga: Tinjau CKG Sekolah, Mendikdasmen ingatkan bahaya Roblox bagi murid
Guna menghindari hal itu, lanjutnya, anak-anak harus memiliki panduan serta literasi digital sedini mungkin sehingga meminimalisas akses terhadap informasi atau permainan yang mengandung kekerasan.
“Misalnya mohon maaf ya, kalau di gim itu dibanting, itu kan tidak apa-apa orang dibanting di gim. Kalau dia main dengan temannya, kemudian temannya dibanting, kan jadi masalah,” imbuhnya.
Mu'ti pun berpesan kepada para orang tua agar menguatkan edukasi serta pendampingan terhadap anak ketika menggunakan gawai guna mengantisipasi dampak negatif yang timbul akibat dari penggunaan gawai berlebihan.
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.