Pertamina Patra Niaga dan Princeton jalin kemitraan pemanfaatan HVO

1 week ago 4

Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina Patra Niaga dan Princeton Digital Group (PDG) menjalin kemitraan strategis dalam pemanfaatan Hydrotreated Vegetable Oil (HVO) untuk mendorong percepatan transisi energi dan dekarbonisasi di Indonesia.

Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga Pertamina Patra Niaga Alimuddin Baso, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, mengatakan pihaknya menyediakan produk HVO untuk mendukung program pemerintah mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK).

Pertamina Patra Niaga menjalin kemitraan dengan PDG, penyedia data center terkemuka di Asia Pasifik, dalam pemanfaatan HVO atau Pertamina Renewable Diesel untuk bahan bakar diesel dalam operasional data centernya di Indonesia.

Penandatanganan memorandum of understanding (MOU) antara Pertamina Patra Niaga dan Princeton Digital Group Data Centres dilakukan di Jakarta pada Selasa.

HVO merupakan bahan bakar nabati terbarukan yang dapat diolah dari 100 persen minyak nabati/ lemak hewan/minyak jelantah (used cooking oil).

Saat ini, HVO Pertamina Patra Niaga diproduksi di green refinery Kilang RU IV Cilacap dan menggunakan bahan baku 100 persen sumber daya terbarukan yang memiliki potensi mereduksi life cycle greenhouse gas emissions hingga 70 persen.

Alimuddin menyampaikan bahwa kemitraan ini mencerminkan peran Pertamina Patra Niaga sebagai energy solution provider dan mitra utama dalam transisi energi sektor industri.

"Melalui layanan Pertamina One Solution, kami tidak hanya menyediakan bahan bakar yang lebih bersih, tetapi juga menghadirkan dukungan logistik dan infrastruktur yang efisien. Hal ini memastikan operasional mitra bisnis, termasuk PDG, dapat berjalan secara optimal sekaligus berkelanjutan," ujarnya.

Ia melanjutkan kerja sama strategis dengan PDG juga memiliki dampak yang lebih luas.

Selain mendorong dekarbonisasi, Pertamina Patra Niaga ingin agar kemitraan ini menjadi standar baru dalam pemanfaatan energi bersih di sektor data center.

Menurut Alimuddin, langkah ini juga sejalan dengan komitmen Pertamina Group dalam memperkuat implementasi ESG serta mendukung kepatuhan terhadap regulasi lingkungan nasional.

"Kemitraan kami dengan Pertamina Patra Niaga mencerminkan komitmen PDG terhadap pertumbuhan yang bertanggung jawab dan ramah lingkungan di kawasan Asia Pasifik," kata Varoon Raghavan, Chief Operating Officer dan Co-founder PDG.

Varoon juga mengatakan seiring dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, PDG hadir mendukung transformasi ini melalui pusat data yang dibangun untuk skala besar dan keberlanjutan.

"Implementasi HVO di Indonesia menjadi langkah penting dalam strategi kami untuk menurunkan emisi Scope 1 dan mempercepat transisi energi, sekaligus menetapkan standar baru bagi infrastruktur digital yang ramah lingkungan di kawasan ini," ujarnya.

Alimuddin menambahkan Pertamina Patra Niaga terus berinovasi menghadirkan produk energi rendah emisi, termasuk HVO, untuk mendukung berbagai sektor industri dalam perjalanan transisi energi.

Melalui kolaborasi ini, Pertamina Patra Niaga dan PDG menunjukkan bahwa sinergi antara penyedia energi dan industri pengguna dapat mempercepat pencapaian target dekarbonisasi nasional sekaligus memperkuat daya saing bisnis secara berkelanjutan.

"Selain di sektor data center, Pertamina Patra Niaga juga menjalin kerja sama penggunaan HVO dengan beberapa konsumen di sektor pertambangan," sebut Alimuddin.

Baca juga: Pertamina sesuaikan produksi HVO cermati permintaan pasar

Baca juga: Pertamina gandeng PT Sojitz Indonesia kurangi emisi karbon lewat HVO

Baca juga: Pertamina dan Vale sediakan bahan bakar ramah lingkungan HVO

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |