Pertamina janji "open book" saat impor BBM tambahan untuk SPBU swasta

6 hours ago 3
"Dengan demikian, baik dari kualitas, baik dari joint surveyor, bersama-sama kita melihat, dari saat pengiriman, termasuk juga dari sisi harga kita akan terbuka, sama-sama dengan SPBU swasta. Kita akan open book supaya transparan, dan tentunya kita b

Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama (Dirut) Pertamina Simon Aloysius Mantiri berjanji Pertamina akan transparan dan terbuka (open book) dalam mengimpor BBM tambahan untuk SPBU-SPBU swasta.

Sejumlah pemilik SPBU swasta seperti Shell, BP, Vivo, dan Exxon Mobil di Jakarta, Jumat, sepakat untuk mengimpor BBM tambahan di luar kuota yang telah diberikan oleh pemerintah melalui Pertamina.

"Dengan demikian, baik dari kualitas, baik dari joint surveyor, bersama-sama kita melihat, dari saat pengiriman, termasuk juga dari sisi harga kita akan terbuka, sama-sama dengan SPBU swasta. Kita akan open book supaya transparan, dan tentunya kita berharap agar supaya harga di masyarakat tidak ada kenaikan," kata Simon A. Mantiri menjawab pertanyaan wartawan saat dia ditemui di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Jumat.

Dalam kesempatan yang sama, Simon juga menegaskan Pertamina tidak memonopoli impor BBM untuk swasta, karena BBM yang diimpor Pertamina saat ini dikhususkan hanya untuk BBM di luar kuota yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Artinya, impor BBM yang masih masuk dalam kuota dapat dilakukan langsung oleh swasta.

"Tidak ada impor satu pintu oleh Pertamina, karena kebijakan importasi itu sesuai seperti sebelumnya adalah melalui badan usaha masing-masing, kecuali penambahan. Jadi, tadi untuk penambahan, sampai akhir tahun ini itu adalah penambahan dari alokasi yang sudah diberikan. Nah, untuk penambahan memang saran dari Kementerian (ESDM, red.) untuk dikolaborasikan dengan Pertamina," sambung Simon.

Simon melanjutkan tidak ada kebijakan impor satu pintu yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk kuota yang telah diberikan kepada pemilik SPBU swasta tiap tahunnya. Untuk tahun 2025, swasta mendapatkan kuota impor BBM 10 persen lebih besar daripada kuota yang diberikan pada tahun 2024.

"Tidak ada kebijakan satu pintu, kecuali untuk penambahan. Untuk penambahan ini kan di luar kuota," ujar Simon Aloysius Mantiri.

Dalam kesempatan yang sama, Simon juga memastikan swasta menerima base fuel atau BBM dengan kadar oktan murni tanpa zat aditif. Dengan demikian, masing-masing dari pemilik SPBU swasta itu dapat lanjut mengolah base fuel tersebut sesuai spesifikasinya masing-masing.

"Base fuel ini adalah base fuel awal yang nantinya kemudian diracik, atau ditambahkan aditif sesuai dengan resep atau rahasia dapur dari masing-masing badan usaha. Dengan demikian, tadi kami sudah menemukan titik temu. Nah tentunya masing-masing badan usaha memiliki strategi, memiliki kiat-kiat tertentu, sekaligus memiliki resep tertentu untuk mendorong kualitas BBM yang semakin bermutu di masyarakat," ujar Dirut Pertamina.

Pewarta: Genta Tenri Mawangi/Andi Firdaus
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |