Jakarta (ANTARA) - Pengurus Besar Persatuan Tarung Campuran Indonesia (PB Pertacami) membawa misi tambahan saat bersaing dalam Asian Youth Games (AYG) Bahrain 2025, yaitu mendukung olahraga Mixed Martial Arts (MMA) menuju pengakuan resmi dari Komite Olimpiade Internasional (IOC).
"Bagi kami di Pertacami, ini bukan sekadar kompetisi, tetapi juga simbol kemajuan perjuangan menuju pengakuan resmi MMA oleh IOC," kata Ketua Umum PB Pertacami Tommy Paulus Hermawan di Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan Pertacami akan terus mendukung perjuangan Global Association of Mixed Martial Arts (GAMMA) sebagai federasi internasional yang berperan besar dalam memperjuangkan legitimasi MMA di kancah olahraga dunia.
Oleh sebab itu, kata dia, keikutsertaan dalam AYG Bahrain 2025 menjadi momentum bersejarah bukan hanya bagi Pertacami, namun juga bagi dunia MMA karena menjadi langkah nyata menuju pengakuan resmi dari IOC.
"Partisipasi MMA di Asian Youth Games kali ini sinyal kuat bahwa olahraga ini semakin diakui dan diterima di dunia internasional," kata dia.
Baca juga: Jadwal kontingen Indonesia dalam Asian Youth Games
Presiden GAMMA itu memastikan Pertacami terus berperan aktif bersama GAMMA dalam setiap langkah yang membawa MMA ke panggung olahraga yang lebih luas.
Pada AYG Bahrain 2026, Pertacami mengirimkan enam atlet muda putra dan putri yang telah melalui proses seleksi yang ketat dan program pelatihan nasional.
Keenam atlet itu adalah Fachriza Satria Sampora (U18 Modern MMA 50 kg), Bumi Magani Abraar Himara (U18 Modern MMA 55 kg), Rangga Dika Mahendra (U18 Modern MMA 60 kg), Manayra Maritza Hersianti Siagian (U18 Modern MMA 45 kg), Gibran Alfarizi (U18 Traditional MMA 65 kg), dan Satria Eka Suryo Basroni (U18 Traditional MMA 60 kg).
Tommy berharap, partisipasi dalam AYG 2025 menjadi landasan bagi langkah Pertacami selanjutnya, termasuk kemungkinan tampil dalam ajang olahraga multinasional yang lebih besar nanti.
Baca juga: Tim esports Indonesia siap berlaga di Asian Youth Games 2025 Bahrain
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































