Jakarta (ANTARA) - Gelaran APEX Camp volume 2 membawa metode latihan dari Amerika Serikat ke Indonesia untuk mengembangkan flag football di Tanah Air.
Pelatihan intensif untuk para atlet flag football selama tiga hari yang berlangsung di Lapangan Rugby GBK, Komplek Gelora Bung Karno, Jakarta, ini menghadirkan pelatih elite asal Amerika Serikat Jaleel Ali.
Jaleel menjelaskan bahwa pelatihan yang volume pertama berlangsung di Juni dan volume kedua berlangsung di Desember ini fokus pada penerapan metode latihan flag football yang sesuai dengan standar yang sudah dipergunakan di Amerika Serikat.
"Jadi saya datang ke sini mengajar untuk meningkatkan kondisi kekuatan, latihan kecepatan, dan saya mengajar flag football...jadi saya melatih banyak pemain tim nasional disana, sekarang saya bekerja dengan tim Indonesia untuk menerapkan metode yang sama di Indonesia," kata Jaleel kepada pewarta di Jakarta, Jumat.
Gelaran pelatihan yang berlangsung lewat inisiatif Asociation of American Football Indonesia (AAFI) ini mengalami lonjakan peserta yang pesat setelah pada volume perdana diikuti sebanyak 110 peserta dan kini di volume kedua sudah diikuti 250 peserta.
"Jadi ini sangat populer jika dibandingkan dengan beberapa bulan lalu ketika kami mengadakan acara ini pertama kali dan kemudian ke depannya kami ingin menyelenggarakannya kembali karena banyak pemain, komunitas, dan berbagai kalangan yang sangat menyukainya," ujar Organizer dan Pelatih Tim Nasional Flag Football Putri Indonesia Windra.
Pada pelatihan kali ini difokuskan pada sesi pelatihan untuk quarterback, pemula, atlet tingkat lanjut dengan menggunakan format kompetitif APEX Cup 5on5 dan 8on8.
Lewat adanya pelatihan ini juga diharapkan bisa mendorong ekosistem flag football di Indonesia kian menjamur terlebih saat ini flag football telah masuk dalam cabang yang dipertandingkan di Olimpiade Los Angeles 2028.
Baca juga: IFFA berganti nama AAFI, induk organisasi menaungi American Football
Baca juga: AAFI bertekad bawa flag football Indonesia ke Olimpiade LA 2028
Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































