Penyebab seseorang bisa punya "anger issues"

3 hours ago 3

Jakarta (ANTARA) - Pernah bertemu orang yang mudah sekali marah, bahkan untuk hal kecil yang sebenarnya bisa disikapi dengan tenang?

Bisa jadi, orang tersebut mengalami anger issues atau masalah dalam mengendalikan amarah.

Masalah ini tidak muncul begitu saja, tapi dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari pengalaman buruk di masa lalu, stres berkepanjangan, hingga kondisi kesehatan mental yang belum tertangani. Penting bagi kita memahami penyebabnya, agar bisa lebih bijak dalam menyikapi orang lain dan diri sendiri.

Apa itu anger issues?

Pada dasarnya, marah adalah respons alami manusia terhadap ancaman. Rasa marah sebenarnya dibutuhkan untuk bertahan hidup. Namun, anger issues terjadi saat seseorang kesulitan mengendalikan amarahnya, hingga membuatnya berkata atau melakukan hal yang disesali.

Sebuah studi tahun 2010 menemukan bahwa kemarahan yang tidak terkendali bisa berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental, bahkan bisa berkembang menjadi kekerasan verbal maupun fisik yang merugikan diri sendiri dan orang di sekitar.

Penyebab anger issues

Depresi

Tidak hanya membuat sedih, depresi juga bisa muncul dalam bentuk amarah. Gejalanya bisa berupa mudah tersinggung, kehilangan energi, putus asa, hingga muncul pikiran menyakiti diri sendiri.

Obsessive-Compulsive Disorder (OCD)

Orang dengan OCD sering merasa frustasi karena tidak bisa mengendalikan pikiran obsesif dan perilaku kompulsif. Hal ini bisa memicu kemarahan, apalagi jika ada yang mengganggu rutinitasnya.

Penyalahgunaan Alkohol

Minum alkohol dalam jumlah berlebihan bisa menurunkan kemampuan berpikir jernih, mengganggu kontrol diri, dan memicu ledakan amarah. Studi menunjukkan bahwa sekitar separuh kasus kekerasan di dunia dipicu oleh alkohol.

Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)

ADHD ditandai dengan gejala sulit fokus, impulsif, dan hiperaktif. Orang dengan ADHD, baik anak-anak maupun dewasa, juga sering mengalami ledakan amarah karena sulit mengendalikan emosi.

Oppositional Defiant Disorder (ODD)

ODD adalah gangguan perilaku yang biasanya dialami anak-anak, ditandai dengan sikap mudah marah, membantah, dan sering berdebat. Mereka juga cenderung mudah kesal terhadap orang lain.

Grief (kesedihan mendalam)

Marah adalah salah satu tahap dalam proses berduka. Grief bisa muncul karena kehilangan orang tercinta, perceraian, putus cinta, atau kehilangan pekerjaan. Amarah bisa ditujukan pada orang yang telah pergi, orang lain yang terlibat, atau bahkan benda mati. Selain marah, gejala grief lainnya meliputi:

  • Syok
  • Mati rasa
  • Rasa bersalah
  • Kesedihan mendalam
  • Rasa sepi
  • Ketakutan

Ciri-ciri orang dengan anger issues:

  • Mudah marah berlebihan.
  • Sering bertengkar atau berdebat.
  • Sulit mengendalikan emosi.
  • Sering menyimpan amarah atau berpikir negatif.
  • Melampiaskan amarah dengan merusak barang atau menyakiti orang.
  • Menghindari situasi karena takut kehilangan kendali.

Jenis-jenis anger issues

Amarah bisa muncul dalam berbagai bentuk, tidak selalu dengan cara yang sama. Secara umum, ada tiga jenis amarah:

1. Outward (Terbuka)

Marah yang diekspresikan secara langsung, seperti berteriak, berkata kasar, melempar barang, atau melakukan kekerasan.

2. Inward (Ke Dalam Diri Sendiri)

Marah yang ditujukan pada diri sendiri, misalnya menyalahkan diri, berkata buruk tentang diri sendiri, atau menyakiti diri.

3. Passive (Pasif)

Marah yang diekspresikan secara tidak langsung, seperti memberi silent treatment, diam tapi merajuk, bersikap sinis, atau berkata menyindir.

Baca juga: Balita sering marah? begini cara bantu mereka kelola emosi

Baca juga: Sering dibahas di medsos, apa itu "reverse psychology:?

Baca juga: Kenali 4 jenis temperamen, Anda termasuk yang mana?

Pewarta: Allisa Luthfia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |