Jakarta (ANTARA) - Mata juling atau strabismus adalah kondisi di mana kedua bola mata tidak sejajar dan mengarah ke arah yang berbeda. Kondisi ini umum terjadi pada anak-anak dan dapat mempengaruhi perkembangan penglihatan serta kepercayaan diri mereka.
Jika tidak ditangani dengan tepat, strabismus bisa menimbulkan masalah yang lebih serius di kemudian hari. Untuk memahami lebih dalam tentang kondisi ini, penting untuk mengetahui berbagai faktor yang dapat menyebabkan strabismus serta langkah yang dapat diambil untuk mengobatinya.
Lantas, apa penyebab dan cara mengatasinya? Simak ulasannya berikut ini.
Penyebab mata juling pada anak
Penyebab pasti mata juling belum sepenuhnya diketahui, namun beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kondisi ini pada anak antara lain:
1. Faktor genetik
Anak-anak dengan riwayat keluarga yang mengalami mata juling memiliki risiko lebih tinggi.
2. Kelahiran prematur
Bayi yang lahir sebelum waktunya lebih rentan mengalami gangguan perkembangan otot mata.
Baca juga: JEC gelar bakti sosial yang fokus pada penanganan mata juling
3. Gangguan neurologis
Kondisi seperti cerebral palsy atau hidrosefalus dapat memengaruhi kontrol otot mata.
4. Kelainan refraksi
Rabun jauh (hipermetropia) yang tidak dikoreksi dapat menyebabkan mata bekerja lebih keras, meningkatkan risiko mata juling.
5. Tumor otak atau cedera kepala
Kondisi serius ini dapat memengaruhi saraf yang mengontrol otot mata.
Gejala yang perlu diwaspadai
Orang tua perlu memperhatikan tanda-tanda berikut pada anak:
- Mata tidak sejajar: Satu mata mungkin mengarah ke dalam, luar, atas, atau bawah.
- Menutup satu mata: Anak mungkin menutup satu mata saat melihat untuk menghindari penglihatan ganda.
- Memiringkan kepala: Anak sering memiringkan kepala untuk melihat dengan lebih jelas.
- Kesulitan memperkirakan jarak: Anak mengalami kesulitan dalam aktivitas yang memerlukan persepsi kedalaman.
Baca juga: Anak berusia di bawah 8 tahun rentan terkena gangguan penglihatan
Cara mengatasi mata juling
Penanganan mata juling tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya. Beberapa metode yang umum digunakan meliputi:
1. Penggunaan kacamata atau lensa kontak
Untuk mengoreksi kelainan refraksi yang mendasari mata juling.
2. Terapi penutup mata (occlusion therapy)
Menutup mata yang dominan untuk merangsang mata yang lemah agar berkembang dengan baik.
3. Latihan otot mata
Melakukan latihan khusus untuk memperkuat otot mata dan meningkatkan koordinasi.
4. Operasi otot mata
Dalam kasus yang lebih parah, pembedahan dapat dilakukan untuk menyesuaikan panjang atau posisi otot mata agar sejajar.
Penting untuk melakukan pemeriksaan mata secara rutin pada anak, terutama jika terdapat riwayat keluarga dengan kondisi serupa. Pemeriksaan ini juga sangat disarankan jika muncul gejala yang mencurigakan, seperti mata juling atau kesulitan fokus.
Deteksi dan penanganan dini dapat mencegah komplikasi lebih lanjut dan mendukung perkembangan penglihatan anak secara optimal. Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, kondisi mata anak dapat ditangani dengan baik sejak dini.
Baca juga: Memberi rangsangan pada bayi dapat cegah mata juling
Baca juga: Dokter: Mata juling bisa disembuhkan dengan kacamata dan operasi
Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025