Jakarta (ANTARA) - Penulis independen memanfaatkan platform TikTok untuk membangun jaringan, mempromosikan buku, hingga membangun komunitas pembaca.
"Saya happy banget karena TikTok menjadi platform yang inklusif untuk mendukung penulis-penulis lokal, tidak hanya di kota-kota besar," kata penulis independen Indra Dwi Prasetyo dalam temu pers via daring yang diinisiasi oleh TikTok Indonesia pada Selasa.
"Saya pikir dengan adanya platform TikTok, teman-teman di daerah juga terbantu karena aksesnya, juga reachable di berbagai daerah, seperti Syarif (@menceriakan) yang ada di Papua," kata Indra, yang membangun komunitas pembaca lewat akun TikTok @indradwiprasetyoofficial.
Penulis buku "Dewasa Tak Seseram lsi Kepalamu" itu menyampaikan pandangan mengenai bacaan-bacaannya melalui konten video singkat yang diunggah di TikTok.
Dia memantik diskusi seputar buku lewat konten-konten yang diunggah di platform media sosial untuk berbagi video pendek tersebut.
Selain itu, TikTok menghubungkan Indra dengan sesama penulis, penyelenggara festival literasi dan pasar buku Patjarmerah, serta penerbit yang mau bereksperimen mengeluarkan buku inspiratif tanpa menuntut kesempurnaan.
Patjarmerah berkolaborasi dengan penerbit Akhir Pekan, yang menerbitkan buku "Dewasa Tak Seseram Isi Kepalamu" karya Indra, untuk mempromosikan buku tersebut.
Selain mempromosikan buku lewat festival dan pasar buku, mereka mengadakan lokakarya dan pembuatan konten video pendek TikTok untuk memperkenalkan buku.
Inspirasi untuk mempromosikan buku "Dewasa Tak Seseram Isi Kepalamu" dengan membuat konten video pendek TikTok datang dari kegiatan promosi "Stone Maidens", judul buku laris tahun 2021.
Baca juga: Shopee gelar Festival Penulis Lokal
Pendiri Patjarmerah Windy Ariestanty mengemukakan bahwa pembatasan aktivitas akibat pandemi COVID-19 memunculkan strategi-strategi pemasaran baru menggunakan media sosial.
Dia mencontohkan, putri penulis Lloyd Devereux Richards berinisiatif mengunggah video pendek untuk mempromosikan buku karya ayahnya yang berusia 74 tahun.
Inisiatif itu sukses meningkatkan penjualan buku. Sebanyak 20 juta eksemplar buku terjual setelah konten video di akun TikTok @stonemaidens ditonton 42,2 juta kali lebih.
"Penulis berusia 74 tahun itu sudah hampir 10 tahun lebih menulis buku itu, tapi buku itu tidak terjual. Lalu anaknya aktif di TikTok dan dia cerita tentang buku yang ditulis bapaknya di TikTok, tiba-tiba itu meluas kontennya, disimak oleh banyak orang, dan orang beramai-ramai membeli bukunya," Windy menjelaskan.
Baca juga: #BookTok dan #SerunyaMembaca jadi magnet TikTok bagi pembaca buku
Manajer Senior Hubungan Masyarakat dan Komunikasi TikTok Indonesia Edwin Lengkei menyampaikan bahwa antusiasme pengguna platform pada konten literasi tampak dari penggunaan tagar global #BookTok, yang mencakup lebih dari 55 juta unggahan terkait kegiatan membaca.
Di Indonesia, #SerunyaMembaca juga tidak kalah aktif, meliputi lebih dari 400 ribu unggahan.
Edwin menjelaskan bahwa melalui inisiatif yang diluncurkan tahun 2022 itu, para pencinta buku bisa menunjukkan buku baru, menyampaikan rekomendasi dan ulasan kreatif, dan menceritakan isi buku secara singkat.
Baca juga: Tips menumbuhkan minat membaca di era digital
Baca juga: Indonesia diundang mengikuti Abu Dhabi International Book Fair 2026
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025