Zelenskyy siap bertemu Trump dan Putin tanpa syarat, kecuali di Moskow

3 hours ago 1

Moskow (ANTARA) - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan siap bertemu dengan Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam format trilateral atau bilateral tanpa prasyarat, tetapi mengesampingkan kemungkinan pertemuan digelar di Moskow.

"Saya siap bertemu dengan Presiden Trump dan Putin secara trilateral atau bilateral ... Saya siap bertemu tanpa syarat apa pun," kata Zelenskyy dalam wawancara dengan stasiun televisi Inggris Sky News yang disiarkan pada Selasa (16/9).

Namun, Zelenskyy mengatakan bahwa ia tidak berniat pergi ke Moskow untuk bernegosiasi, tetapi terbuka untuk mempertimbangkan usulan pertemuan di negara lain mana pun kecuali Rusia, seraya mengatakan bahwa "ada banyak usulan yang tersedia."

Mengenai gencatan senjata, Zelenskyy mengatakan bahwa Ukraina juga telah siap untuk membahas hal tersebut.

"Kami berharap Presiden Trump akan menyetujui gencatan senjata. Kami siap untuk gencatan senjata," tambah presiden Ukraina.

Sebelumnya pada awal September, Putin mengatakan bahwa jika Zelenskyy siap untuk bertemu, ia dapat datang ke Moskow. Zelenskyy menolak tawaran tersebut, sekaligus menyatakan bahwa ia siap untuk pertemuan "dalam format apa pun."

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kemudian mengatakan bahwa Putin mengundang Zelenskyy ke Moskow untuk berunding, bukan untuk mengaku kalah.

Trump sebelumnya mengumumkan rencana pertemuan antara Putin dan Zelenskyy, dan setelah itu mungkin akan ada pertemuan tiga pihak yang melibatkan Trump.

Sementara itu, penasihat utama Putin Yury Ushakov mengatakan bahwa dalam pembicaraan telepon mereka, Putin dan Trump menyatakan dukungan untuk melanjutkan negosiasi langsung antara delegasi Rusia dan Ukraina.

Oleh karena itu, mereka membahas kemungkinan meningkatkan tingkat perwakilan dari pihak Ukraina dan Rusia dalam negosiasi tersebut.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan bahwa Moskow siap membahas aspek politik dari proses perdamaian dengan Ukraina dalam format apa pun, serta Rusia belum menerima tanggapan Ukraina terhadap proposal yang dibuatnya di Istanbul pada 2022 untuk membentuk tiga kelompok kerja guna menyelesaikan masalah kemanusiaan, militer, dan politik.

Sumber: Sputnik/RIA Novosti-OANA

Baca juga: Pemimpin Eropa ancam beri sanksi Rusia jika tak ikut trilateral

Baca juga: Trump klaim bisa akhiri perang Ukraina lewat tekanan dan negosiasi

Baca juga: Putin: Tak perlu pasukan asing di Ukraina setelah ada perjanjian damai

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |