Karantina Lampung fasilitasi ekspor kopi bubuk sangrai ke Hong Kong 

3 hours ago 2

Bandarlampung (ANTARA) - Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (Karantina) Lampung memfasilitasi ekspor kopi bubuk sangrai provinsi ini ke Hong Kong untuk pertama kalinya sebanyak 6,3 ton.

"Tugas kami menjamin bahwa komoditas yang diekspor ini terpenuhinya standar keamanan dan mutu pangan," kata Kepala Balai Karantina Lampung Donni Muksydayan, dalam keterangannya di Bandarlampung, Rabu.

Kemudian, lanjut dia, ekspor perdana kopi bubuk sangrai ke Hong Kong sebanyak 6,3 ton dengan nilai Rp750 juta juga harus bebas dari organisme pengganggu tumbuhan (OPT) dari negara tujuan.

"Jadi Balai Karantina juga sudah menerbitkan PC sebagai jaminan mutu, keamanan, dan kepatuhan terhadap standar internasional untuk ekspor kopi ke Hong Kong ini," kata dia

Dia mengatakan bahwa Karantina Lampung sudah memfasilitasi ekspor kopi roasting ke beberapa negara tujuan salah satunya ke Tiongkok dan Taiwan pada tahun 2024 dengan jumlah 1,1 ton.

"Pada 2025 ini tercatat pengiriman kopi sebanyak 230 kilogram dengan tujuan Tiongkok,” kata dia.

Berdasarkan data Barantin Electronic System for Transaction and Utility Service Technology (BEST TRUST), tren ekspor kopi biji Lampung terus menunjukkan peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2023 volume ekspor mencapai 167,56 ribu ton dengan nilai Rp4,725 triliun.

Volume ini meningkat pada tahun 2024, mencapai 189,81 ribu ton dengan nilai Rp10,456 triliun. Sementara itu, sepanjang Januari hingga Juli 2025, ekspor telah menembus Rp160,73 ribu ton dengan nilai 10,741 triliun.

"Selama periode tersebut, ekspor kopi Lampung telah menjangkau lebih dari 50 negara tujuan setiap tahunnya. Hal ini mencerminkan kuatnya minat pasar global terhadap kopi berkualitas dari provinsi ini," kata dia.

Menurut Donni, ekspor kopi bubuk sangrai ini merupakan hasil kerja sama berbagai pihak terkait termasuk Pemerintah Provinsi Lampung.

“Kami mendukung penuh setiap upaya peningkatan nilai tambah produk pertanian, termasuk kopi. Karantina hadir untuk memastikan bahwa produk ekspor tidak hanya aman, tetapi juga memenuhi standar internasional yang ditetapkan negara tujuan,” kata dia.

Ia pun berharap ekspor perdana ke Hong Kong menjadi pemicu bagi pelaku industri kopi di Lampung untuk terus mengembangkan kapasitas produksi dan meningkatkan kualitas olahan, serta mendorong inovasi produk hilir.

"Langkah ini sekaligus memperkuat posisi Lampung sebagai salah satu sentra kopi unggulan nasional yang siap bersaing di pasar global dengan produk bernilai tambah tinggi," kata dia.

Baca juga: Karantina Lampung pastikan keamanan serta mutu kopi ekspor

Baca juga: Lampung ekspor perdana green bean kopi ke Oman

Baca juga: Mengenal komoditas kopi dan kebudayaan Lampung Barat

Pewarta: Dian Hadiyatna
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |