Pengelola Terminal Bus Kampung Rambutan gandeng ojol jaga Jakarta

2 weeks ago 6

Jakarta (ANTARA) - Pengelola Terminal Bus Kampung Rambutan, Jakarta Timur melakukan deklarasi bersama dengan para pengemudi ojek online (ojol) untuk berkontribusi menjaga Jakarta.

"Deklarasi dilakukan untuk memastikan situasi kondusif dan masyarakat bisa berkegiatan sehari-hari dengan normal," kata Kepala Terminal Bus Kampung Rambutan Yulza Ramadhoni di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Senin.

Yulza menyebut, kegiatan ini juga menjadi tindak lanjut dari arahan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung untuk sama-sama menjaga Jakarta.

"Sehingga, Jakarta dapat tetap aman dan kondusif. Kami ucapkan terima kasih dan apresiasi atas sinergitas dan komitmen menjaga keamanan dan kebersihan, terutama di kawasan terminal," ujar Yulza.

Baca juga: Elemen masyarakat Tanah Abang gelar deklarasi damai jaga Jakarta

Sementara itu, Pengendali Terminal Bus Kampung Rambutan Mulyono mengatakan, dengan adanya deklarasi bersama ini diharapkan dapat membantu memberikan keamanan dan kenyamanan bagi para penumpang maupun awak angkutan umum.

"Saya sudah minta bantuan mereka, kalau ada sesuatu hal yang sifatnya ancaman maka bisa segera menghubungi kami maupun petugas berwenang," kata Mulyono.

Salah seorang pengemudi ojek online Nur (46) mengaku siap berkontribusi menjaga keamanan Jakarta, khususnya di lingkungan Terminal Kampung Rambutan.

"Terminal ini adalah fasilitas umum yang penting untuk mendukung mobilitas warga. Terlebih, kami juga biasa mencari nafkah di sini," kata Nur.

Adapun gelombang aksi yang dimulai sejak Senin (25/8) di Gedung DPR RI berawal dari keinginan massa membubarkan parlemen, dan menyoroti beberapa kebijakan yang dinilai merugikan rakyat.

Massa mulai dari masyarakat di kalangan buruh, pekerja kantoran, hingga pelajar dan mahasiswa berbondong-bondong meramaikan gedung DPR RI dan beberapa titik di Jakarta.

Baca juga: Forkopimko Jaksel-ormas deklarasi "Jaga Jakarta" tingkatkan keamanan

Aksi tersebut berujung ricuh ketika polisi membubarkan massa dengan menyemprotkan gas air mata. Mereka terpencar ke berbagai ruas jalan di Jakarta.

Aksi berikutnya datang dari ribuan buruh pada Kamis (28/8) di Gedung DPR RI sejak pagi hingga siang hari. Namun, pada sore harinya kericuhan pecah di sejumlah titik, termasuk Pejompongan dan Jalan Asia Afrika.

Hari itu bersamaan dengan terjadinya insiden kendaraan taktis (rantis) Brimob melindas pengemudi ojek online, Affan Kurniawan (21) hingga tewas di kawasan Pejompongan.

Aksi tersebut meluas ke beberapa titik di Jakarta hingga massa nekat merusak sejumlah fasilitas umum mulai dari pos polisi, rambu lalu lintas, hingga pembatas jalan. Bahkan, kendaraan yang berada di gedung rawan pun menjadi tumbal massa karena dibakar.

Tak hanya itu, kemarahan berujung pada penjarahan yang terjadi di beberapa rumah politisi mulai dari Ahmad Sahroni, Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio, Surya Utama alias Uya Kuya, Nafa Urbach, hingga kediaman Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Barang-barang di rumah tersebut digasak habis, bahkan massa juga meninggalkan jejak berupa coretan di tembok kediaman anggota DPR RI.

Baca juga: Polda Metro Jaya gelar patroli skala besar jaga keamanan Jakarta

Baca juga: Forum Lintas Ormas berkomitmen jaga Jakarta tetap kondusif dan aman

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |