Jakarta (ANTARA) - Pengamat Mikroekspresi dan Komunikasi dari Narapatih Institute Kirdi Putra menilai digantinya dasi yang dipakai Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dari merah ke biru mengikuti gaya berpolitik sang ayah, Joko Widodo.
"Kalau engkau mau menyerang ke barat, bergeraklah ke timur. Ini cocok sekali (dengan gaya berpolitik yang) dilakukan oleh Pak Jokowi, dan sepertinya oleh keluarganya," kata Kirdi saat dihubungi ANTARA melalui telepon di Jakarta, Sabtu.
Kirdi mengatakan cara berkomunikasi Joko Widodo yang berasal dari Solo, Jawa Tengah, dalam konteks politik dapat menggunakan tiga hal, yakni simbol, sanepan atau kata-kata yang tidak dibicarakan secara langsung dan bergerak dalam senyap.
Ia menekankan penggantian warna dasi tidak semudah yang terlihat, karena konteks yang dibicarakan lebih mengacu pada strategi politik dalam gaya Jawa.
Sebab, warna dasi yang diganti oleh Gibran menggambarkan dua arti berbeda. Pertama, Gibran ingin menghormati Presiden Prabowo Subianto dan merasa menjadi bagian dari pemerintahan.
Baca juga: Prabowo-Gibran kenakan jas hadiri Sidang Tahunan MPR
Arti yang kedua yakni mantan Wali Kota Solo itu ingin menunjukkan bahwa dirinya sejajar dengan Presiden dan merasa layak untuk mendampingi Prabowo.
"Bisa jadi diartikan bahwa saya juga layak mendampingi. Kalau ada apa-apa dengan Pak Prabowo, saya layak jadi Presiden, bisa juga dilihat dengan sudut pandang seperti itu, simbolnya. Jadi, kita mau mengartikan yang mana, ya terserah dan sah-sah saja," ujar dia.
Sementara terkait dengan sorot mata Wakil Presiden ke-14 Republik Indonesia itu, Kirdi menilai bahwa dalam waktu-waktu tertentu seperti sidang tahunan MPR bersama DPR-DPD RI Gibran masih canggung dan gugup.
Perasaan itu sering terlihat juga ketika ia memiliki aktivitas terpisah dengan Presiden Prabowo Subianto. Misalnya, ketika mendapatkan mandat untuk bertugas mengunjungi suatu daerah.
"Jadi tidak harus selalu disandingkan dengan Pak Prabowo, apalagi disandingkan dengan Pak Prabowo dalam acara kenegaraan, dimana hampir seluruh pejabat tinggi negara, bukan pejabat negara saja, tapi pejabat tinggi dan tertinggi negara hadir di situ," ujar Kirdi.
Sebelumnya saat tiba di Gedung DPR/MPR, Gibran nampak menggunakan setelan jas hitam dengan dasi berwarna merah. Dasi Wapres Gibran berganti setelah acara Sidang Tahunan MPR RI dimulai, dari berwarna merah ke warna biru.
Parlemen menggelar Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI Tahun 2025 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8).
Dalam rangkaian acara Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD 2025, Presiden Prabowo Subianto akan memaparkan pidato tentang laporan kinerja lembaga-lembaga negara dan pidato kenegaraan dalam rangka HUT ke-80 Kemerdekaan RI.
Sidang Tahunan dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2025 dilaksanakan menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia yang bertema "Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju".
Baca juga: Wapres Gibran ikut meriahkan lomba HUT Ke-80 RI di Cipinang Melayu
Baca juga: Wapres Gibran tunjukkan kesederhanaan dengan jas formal kontemporer
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.