Jakarta (ANTARA) - Pengamat ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto mengatakan pembangunan Kawasan Sentra Industri Garam Nasional atau K-SIGN di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur merupakan solusi strategis dalam rangka menghentikan impor garam.
"Kalau dari sisi nilai strategisnya, saya rasa secara ekonomi itu cukup strategis," ujar Eko saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis.
Indonesia, lanjutnya, memang harus berswasembada garam mengingat negara ini memiliki sumber penghasil garam, yaitu wilayah lautan yang luas.
Garam merupakan komoditas vital, bukan hanya untuk bumbu masakan, tetapi juga bagi kebutuhan industri seperti industri kaca, makanan, dan minuman
Dengan penerapan teknologi tinggi, K-SIGN di Rote Ndao diharapkan mampu memproduksi garam industri untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Pulau Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), siap menjadi Kawasan Sentra Industri Garam Nasional (K-SIGN) untuk mengakhiri ketergantungan impor garam
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa kawasan ini bukan hanya pusat produksi, tetapi simbol kemandirian bangsa.
Indonesia ingin mengakhiri ketergantungan impor garam dan mengangkat potensi lokal ke panggung nasional.
Pembangunan K-SIGN akan dilakukan melalui pendekatan ekstensifikasi terpadu, mencakup pembangunan tambak garam modern, fasilitas gudang dan pengolahan, serta penataan kelembagaan dan kerja sama produksi.
Pembangunan ini dijadwalkan berlangsung selama dua tahun dengan tahapan kerja yang rinci dan terukur.
Tahapan pembangunannya mencakup perencanaan dan persiapan lahan, perizinan, pembangunan infrastruktur, pembentukan kelembagaan, hingga uji coba operasional produksi garam tahap I dan II.
Selain itu, akan dibangun gudang garam nasional dan unit pengolahan untuk memperkuat rantai pasok dan nilai tambah produk.
Baca juga: Tiga kerja sama jadi kunci capai sentra industri garam di Rote Ndao
Baca juga: Rote Ndao siap jadi Sentra Industri Garam Nasional, akhiri impor
Baca juga: Target produksi garam K-SIGN di Rote Ndao-NTT bisa capai lima juta ton
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025