Palembang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) melakukan kajian untuk memanfaatkan Sungai Lematang di Kabupaten Lahat menjadi prasarana angkutan batu bara sebagai pilihan yang lebih aman dan efisien.
Wakil Gubernur Sumsel Cik Ujang di Palembang, Rabu, mengatakan, pihaknya merencanakan survei alur Sungai Lematang guna memantau kelayakan jalur sungai tersebut untuk pengangkutan batu bara. Langkah itu diambil agar kejadian tongkang yang menabrak di Sungai Lalan, Musi Banyuasin tidak terulang kembali.
“Kami ingin survei dulu alur sungai, jangan sampai ada insiden seperti di Lalan. Kalau memungkinkan, alur Sungai Lematang bisa menjadi jalur baru pengangkutan batu bara dari Lahat, Muara Enim, hingga ke Muba,” katanya.
Ia menjelaskan izin pemanfaatan alur sungai untuk jalur angkutan batu bara sebenarnya sudah terbit sejak lima tahun lalu. Namun, kondisi alam seperti debit air yang fluktuatif menjadi salah satu tantangan utama.
"Kalau musim kemarau, air di Sungai Lematang surut sehingga tongkang sulit melintas. Tapi kalau musim hujan, debit air cukup tinggi dan memungkinkan angkutan lewat sungai,” jelasnya.
Meski demikian, saat ini jalur sungai yang sudah aktif digunakan berada di wilayah Muara Lematang, Kabupaten PALI, karena tersambung langsung ke Sungai Musi. Namun, potensi Sungai Lematang di wilayah Lahat dan Muara Enim belum dimaksimalkan.
“Kami ingin lihat, siapa tahu ada jalan dan investor tertarik mengembangkan jalur sungai ini untuk angkutan batu bara. Semuanya tergantung situasi cuaca dan volume air sungai,” ujarnya.
Menurut dia, pengangkutan batu bara lewat sungai bisa mengurangi beban jalan negara dan menghindari konflik sosial akibat truk angkutan yang melintas di jalan umum. Rata-rata saat ini ada sekitar 30 ritase per hari yang diangkut melalui jalur darat.
Kondisi Sungai Musi saat ini sangat mendukung karena debit air yang besar dan volume angkutan yang meningkat. Sehingga, pihaknya kini bersiap untuk mengevaluasi kapasitas muara Sungai Lematang, guna melihat potensi jalur angkutan batu bara lebih lanjut.
“Alhamdulillah Sungai Musi sudah baik. Sekarang kami ingin survei potensi Sungai Lematang. Kalau memungkinkan, ini bisa menjadi solusi jangka panjang,” kata Cik Ujang.
Baca juga: Pemprov Sumsel larang angkutan batu bara lintasi jalan umum
Baca juga: KAI Palembang datangkan 60 gerbong perkuat angkutan batu bara
Baca juga: Bupati larang truk batu bara beroperasi pascaroboh jembatan di Lahat
Pewarta: Ahmad Rafli Baiduri
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.