Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Bengkulu fokus menyelesaikan persoalan krisis pendidikan dan keterisolasian Pulau Enggano yaitu pulau terluar Indonesia di Bengkulu itu.
"Posisi sekolah ini sudah bagus dan asri. Kalau memang perlu dipagar di bagian depan, ya akan kita pagar. Terkait usulan kepala sekolah untuk penambahan ruangan maupun guru, kami tunggu malam ini agar saat saya pulang bisa segera dirapatkan dan dijadikan perhatian khusus," kata Wakil Gubernur Bengkulu Mian di Enggano, Rabu.
Mian menyampaikan hal tersebut setelah meninjau situasi fasilitas belajar mengajar di SMAN 6 Kabupaten Bengkulu Utara di Pulau Enggano pada Rabu (9/7).
Terkait fasilitas pendidikan di SMAN 6 Bengkulu Utara, Wakil Gubernur meminta kepala sekolah segera mengajukan proposal pembangunan kepada Pemerintah Provinsi Bengkulu. Ia juga menekankan pentingnya kesiapan lahan yang akan dibangun oleh pemerintah daerah.
Baca juga: Pemprov Bengkulu bangun kantor penghubung di Pulau Enggano
"Ini harus jadi perhatian khusus, termasuk bagaimana status penguasaan lahannya," kata dia.
Selain fasilitas yang belum memadai, SMAN 6 Bengkulu Utara juga masih kekurangan guru mata pelajaran, khususnya MIPA, Fisika, dan Kimia.
Oleh karena itu, Wakil Gubernur Mian meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu memberikan perhatian khusus terhadap kondisi tersebut.
"Pak Kadis, ini harus mendapat perlakuan khusus. Mereka kekurangan guru, rumah guru juga belum direnovasi. Harus direnovasi agar bisa ditempati oleh guru PPPK pada tahun ajaran baru," kata Wagub Mian.
Sementara itu, Kepala SMAN 6 Bengkulu Utara Budiman Kauno menyampaikan saat ini hanya terdapat empat guru ASN di sekolah tersebut.
"Kami hanya memiliki empat guru ASN (aparatur sipil negara), termasuk saya sebagai kepala sekolah. Selain itu, ada enam guru berstatus PPPK," ujar Budiman.
Baca juga: ASDP: Rute Bengkulu-Enggano kembali beroperasi, dukung logistik 3T
Sejak 4 bulan terakhir, Pulau Enggano mengalami krisis, karena terisolasi dari wilayah Provinsi Bengkulu lainnya. Hal tersebut akibat dari tertutupnya pintu alur Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu oleh sedimentasi pasir.
Pendangkalan alur tersebut, membuat kapal dari dan ke Enggano tidak bisa berlabuh di Kota Bengkulu. Pemerintah Pusat bekerja sama dengan pemerintah daerah melakukan pengerukan selama sebulan terakhir.
Akhirnya, dermaga Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu kembali terbuka, dan pada Senin 7 Juli 2025 kapal penyeberangan KMP Pulo Tello dari dan ke Enggano sudah bisa bersandar kembali di Pelabuhan Pulau Baai
Pemerintah Pusat bersama pemerintah daerah dan pihak terkait bekerja optimal menyelesaikan persoalan keterisolasian pulau terluar Enggano. Selain itu, Pemerintah Pusat juga menyalurkan berbagai bantuan dan juga program pembangunan di Pulau Enggano sebagai upaya mengakselerasi daerah.
Baca juga: Bengkulu-Kemenko Infrastruktur koordinasi tindak lanjut Inpres Enggano
Baca juga: Pendangkalan Pulau Baai, Kapal KKP angkut warga Enggano ke Bengkulu
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.