Tangerang (ANTARA) - Pemerintah Kota Tangerang, Provinsi Banten membuka ruang untuk menambah perluasan layanan pengobatan HIV secara bertahap dari total 54 unit yang kini sudah ada.
Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkot Tangerang Deni Koswara di Tangerang Selasa mengatakan per November 2025, terdapat 54 unit layanan pengobatan HIV di Kota Tangerang yang terdiri dari 39 puskesmas, satu klinik swasta, dan 14 rumah sakit.
"Untuk perluasan layanan masih terus dilakukan secara bertahap. Karena kita juga bekerjasama dengan berbagai NGO seperti Yayasan Bina Muda Gemilang, Yayasan Cita Andaru Bersama, Yayasan Wahana Cita Indonesia, Jaringan Indonesia Positif, Yayasan Mutiara Maharani, dan EpiC Indonesia," kata Deni.
Sementara itu Wakil Wali Kota Tangerang Maryono Hasan memberikan apresiasi atas sinergi yang terjalin antara pemerintah, lembaga kesehatan, komunitas, dan masyarakat, serta mengajak lebih banyak kolaborasi dalam upaya penanganan HIV/AIDS.
Baca juga: 15 link twibbon peringatan Hari AIDS Sedunia 1 Desember 2025
“Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk meningkatkan pemahaman tentang pencegahan dan penularan HIV, memperkuat layanan kesehatan bagi orang dengan HIV/AIDS (ODHA), menghapus stigma dan diskriminasi, serta membangun solidaritas antar sesama," ujarnya.
Ia mengatakan, masih adanya fenomena sosial yang melekat terhadap ODHA.
Ia menyatakan bahwa Kota Tangerang adalah milik bersama dan mendorong seluruh pihak untuk berkolaborasi dalam menjunjung nilai kemanusiaan di bidang kesehatan.
“Momentum Hari AIDS se-dunia tahun ini kiranya semakin menguatkan tekad kita untuk terus bergerak bersama menegakkan nilai kemanusiaan tanpa stigma dan diskriminasi. Dengan populasi Kota Tangerang hampir dua juta orang, tanggung jawab kita semakin besar dan menuntut kerja nyata serta sinergi berbagai pihak,” ujarnya.
Baca juga: Kumpulan ucapan Hari AIDS Sedunia 2025, penuh harapan & inspiratif
Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































