Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang berupaya mengubah lahan-lahan terbengkalai menjadi taman pintar mini (smart park) untuk menambah ketersediaan ruang terbuka hijau, salah satunya Taman Kertanegara di Jalan Kusumawardani, Semarang.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang Yudi Wibowo di Semarang, Jawa Tengah, Rabu, mengatakan Taman Kertanegara telah disulap menjadi Semarang Mini Eco Smart Park (Semarak).
Menurut dia, Semarak menerapkan model pengelolaan lanskap yang memperhitungkan keberlanjutan ekosistem di dalam wilayah tersebut, serta mendukung fungsi edukasi dengan adanya zona urban farming (pertanian perkotaan).
"Lahan ini kan lahan tidak terawat. Lahan tidak digunakan. Jadi, pertama, untuk penataan lahan. Kedua, kita memang harus siapkan konsep komprehensif, menyeluruh," katanya.
Baca juga: Didukung BRINita, Kelompok Tani ini sulap lahan terbengkalai jadi produktif
Jadi, kata dia, taman tersebut sudah dilengkapi dengan beberapa elemen ekologis, seperti penanaman pohon peneduh, penerapan sumur resapan atau pipa resapan horizontal, penyediaan ruang habitat satwa, penggunaan material ramah lingkungan, dan penerapan komposting.
"Taman itu sekalian lengkap ada kompostingnya, sekalian ada sumur resapannya. Kalau perlu tambah biopori dan ada resapan hijau. Kemudian, pertanian. Pertanian kami kolaborasikan dengan kelompok wanita tani untuk mengelola ini," katanya.
Bahkan, kata dia, taman tersebut mengimplementasikan adanya penyiraman otomatis berbasis IOT dan informasi interaktif melalui pemindaian barcode untuk mendapatkan informasi detail terkait tanaman.
Baca juga: Petani manfaatkan lahan terbengkalai jadi pertanian Anggur di Jakut
"Konsep smart park di sini adalah konsep taman yang memanfaatkan teknologi cerdas untuk meningkatkan efisiensi, kualitas, edukasi dan pengalaman pengunjung," katanya.
Namun, diakuinya, tidak semua lahan terbengkalai yang bisa dijadikan Semarak, tetapi khusus untuk lahan dengan luasan di bawah 1.250 meter persegi, seperti di taman itu yang memiliki luas 638 meter persegi.
Ia menyebutkan pembuatan Semarak di Taman Kertanegara, Kusumawardani, Semarang Selatan, menelan anggaran Rp260 juta yang berasal dari APBD dan dana CSR.
Setelah Taman Kertanegara, kata dia, Disperkim Kota Semarang berencana menerapkan konsep serupa, yakni Semarak di lahan di daerah Gaharu, Banyumanik.
Baca juga: Lahan 1,5 Juta Ha Yang Terbengkalai Bisa Dimanfaatkan Untuk Kedelai
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.