Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram Nusa Tenggara Barat menerapkan cara untuk meningkatkan semangat nasionalisme dan menanamkan nilai patriotisme warga dengan memutar lagu-lagu kebangsaan Indonesia Raya dan lagu-lagu nasional lainnya di setiap kawasan perempatan jalan setempat.
Kebijakan itu disampaikan Wali Kota Mataram Mohan Roliskana usai menghadiri peluncuran gerakan pembagian bendera Merah Putih di Teras Udayana Mataram Nusa Tenggara Barat, Rabu.
"Kami putar lagu Indonesia Raya di setiap perempatan-perempatan jalan menjelang perayaan hari ulang tahun kemerdekaan RI," ujarnya.
Baca juga: Belasan ribu ASN-pelajar kibarkan bendera Merah Putih sambut HUT RI
Mohan menuturkan, selain lagu kebangsaan Indonesia Raya, beberapa lagu nasional lainnya juga diputar guna membangkitkan semangat kebangsaan warga di ruang-ruang publik.
Gagasan memutar lagu kebangsaan senada dengan yang diungkapkan oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat Lalu Muhamad Iqbal yang menekankan pentingnya menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme sejak usia dini.
Baca juga: 60 penyandang masalah sosial Kota Mataram dilatih servis AC & barista
“Patriotisme dan nasionalisme harus terus ditumbuhkan, apalagi di jenjang SD sampai SMA yang merupakan usia-usia pembentukan memori,” kata Iqbal.
Lebih lanjut dia menegaskan, untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang mampu bertahan dan berkembang di tengah tantangan zaman, maka jiwa nasionalisme harus terus dipupuk di tengah masyarakat terutama generasi muda.
Baca juga: Banjir Mataram momentum siapkan konsep pembangunan tahan bencana
Program pemutaran lagu nasional menjadi bagian dari serangkaian kegiatan memperingati momen penting hari ulang tahun ke-80 kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2025.
Pemerintah daerah memilih lagu kebangsaan karena punya peran penting dalam membangkitkan rasa cinta tanah air dan semangat kebangsaan masyarakat di Kota Mataram.
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
