Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Timur menyoroti pentingnya pelaksanaan cek kesehatan gratis (CKG) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai langkah preventif untuk mendeteksi dini potensi penyakit.
"Cek kesehatan gratis ini penting karena menyadarkan pentingnya menjaga kesehatan, dan mengenali sejak dini potensi penyakit bagi para ASN," kata Wali Kota Jakarta Timur Munjirin di Blok A Kantor Walikota Jakarta Timur, Senin.
Menurut Munjirin, kegiatan ini bukan sekadar formalitas, melainkan langkah nyata dalam membangun budaya hidup sehat di lingkungan kerja pemerintahan.
Baca juga: Ratusan ASN di Pemkot Jaktim jalani cek kesehatan gratis
"ASN harus menjadi contoh bagi masyarakat dalam menjaga kesehatan. Melalui cek kesehatan ini, kita bisa mengetahui potensi gangguan kesehatan sejak dini dan segera menanganinya," ujarnya.
Pemeriksaan kesehatan ini merupakan bagian dari pembinaan kepegawaian yang rutin dilakukan setiap tahun.
Pemeriksaan meliputi sejumlah indikator kesehatan, termasuk tekanan darah, kadar gula, kolesterol, serta kebugaran fisik.
Munjirin berharap, program ini tidak hanya menjadi kewajiban administratif, tetapi juga membentuk kesadaran ASN untuk menjaga gaya hidup sehat demi mendukung kinerja dan pelayanan publik yang optimal.
"Kegiatan ini dapat mendorong kesadaran kolektif, bahwa kesehatan adalah modal utama dalam memberikan pelayanan publik yang optimal," ucapnya.
Baca juga: DKI sasar 1,9 juta anak ikuti program CKG di sekolah
Baca juga: Ada antrian khusus untuk warga Jakarta yang ingin Cek Kesehatan Gratis
Adapun cek kesehatan gratis di lingkungan Pemerintah Kota Jakarta Timur dimulai dengan mengisi daftar hadir, melakukan registrasi nomor urut, dan pemeriksaan fisik.
Lalu, mengecek tinggi dan berat badan, laboratorium, input data, mengecek gigi, mata, tekanan darah, gula darah, kolestrol, asam urat, dan kesehatan umum lainnya.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
