Denpasar (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar kembali menyerahkan bantuan sosial pascabencana kepada masyarakat Kota Denpasar yang terdampak musibah banjir yang sudah terverifikasi.
Bantuan diserahkan Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara didampingi Sekda Kota Denpasar IB. Alit Wiradana dan Kepala Pelaksana BPBD Kota Denpasar Ida Bagus Joni Ariwibawa di Depan Monumen Perjuangan Lapangan Puputan Badung, Bali, Rabu.
Sebanyak 35 warga Kota Denpasar tercatat menerima bantuan sosial pascabencana yang sudah terverifikasi.
Adapun total keseluruhan bantuan yang diserahkan sebesar Rp507 juta dengan jumlah beragam untuk masing-masing penerima.
Baca juga: Wali Kota Denpasar berikan santunan JKK kepada korban banjir
“Penerima bantuan pascabencana yang sudah terverifikasi sebanyak 327 orang, dan jumlah bantuan yang diserahkan sudah Rp3 miliar sejak bencana dan pascabencana dan ditambah hari ini Rp507 juta. Semua kita serahkan secara berkelanjutan, kita verifikasi lolos langsung kita serahkan," ujar Jaya Negara.
Jaya Negara mengatakan Pemkot Denpasar terus berkomitmen sesuai dengan kemampuan daerah untuk membantu korban banjir, baik rumahnya yang terkena maupun pekarangannya, warung, ternak yang mati terbawa banjir.
"Dalam hal ini ada penguatan ekonomi, dan semua kita dukung," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Denpasar Ida Bagus Joni Ariwibawa menjelaskan pemberian bantuan sosial pascabencana banjir ini telah didahului dengan proses verifikasi dan peninjauan lapangan oleh Tim BPBD Kota Denpasar.
Baca juga: Denpasar siapkan dana penguatan ekonomi bagi usaha terdampak banjir
Adapun masyarakat yang diberikan bantuan diketahui terkena musibah banjir yang beragam, yakni 20 rumah, 2 pura, 10 warung, dua pengelola ternak, dan satu pengelola tani yang terdampak guna penguatan ekonomi.
Pewarta: Rolandus Nampu
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
