Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Perhubungan Jakarta Utara mengantisipasi kemacetan akibat antrean truk peti kemas yang akan masuk kawasan Pelabuhan Tanjung Priok usai libur Idul Fitri 1446 Hijriah dan cuti bersama.
"Kami khawatir akan terjadi antrean panjang karena barang impor yang menumpuk dan tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok saat libur," kata Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Utara Hendrico Tampubolon di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan antisipasi yang dilakukan adalah melakukan rapat bersama pemangku kebijakan mulai dari PT Pelindo sebagai pengelola kawasan, Polres Pelabuhan Tanjung Priok, Polres Metro Jakarta Utara, Satpol PP dan lainnya.
"Kami berupaya melakukan penataan bersama untuk informasi kapal datang dan pengangkutan barang kemana, 'buffer zone' dimana agar tidak terjadi penumpukan di luar pelabuhan," kata dia.
Ia mengatakan, pihaknya akan menempatkan petugas gabungan di 12 titik rawan yang menyebabkan kemacetan di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok.
Baca juga: Insiden truk peti kemas tergerus di Tanjung Priok bukan pungli
Baca juga: Ratusan korban banjir Rorotan masih mengungsi di peti kemas
Penempatan petugas ini mulai dari kawasan Cilincing hingga Pos 9 yang menjadi pintu masuk ke kawasan Pelabuhan Tanjung Priok.
Terutama di pintu masuk truk peti kemas yang kerap terjadi antrean. Pihaknya akan melakukan rekayasa agar antrean hanya satu lajur saja sementara lajur kanan di depan gerbang pelabuhan tetap berjalan.
"Jika antrean mampet dan ada mobil truk di lajur kanan akan kami suruh jalan berputar kembali masuk ke antrean yang ada," kata dia.
Selain itu pihaknya juga berkoordinasi dengan PT KAI juga untuk menyesuaikan jadwal kereta pengangkut barang yang melintas di kawasan Tanjung Priok.
Kereta barang yang lalu lalang juga menjadi penyebab kemacetan di lokasi tersebut. "Ini yang coba kami antisipasi sehingga tidak terjadi antrean panjang truk peti kemas," kata dia.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025