Pemkot Ambon mulai bangun rumah warga yang dibakar di Hunuth

3 weeks ago 8
Material sudah siap, tinggal dibangun saja

Ambon (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon mulai mengerjakan pembangunan kembali rumah warga yang terbakar di kawasan Hunuth, Kecamatan Teluk Ambon, Maluku.

Proyek ini ditargetkan rampung dalam waktu dua bulan sebagai bagian dari tanggung jawab pemerintah terhadap warganya.

“Upaya ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah terhadap warganya sekaligus bagian dari refleksi pada momentum Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Ambon,” kata Wali Kota Ambon Bodewin M. Wattimena, di Ambon, Rabu.

Pembangunan dilakukan melalui program Karya Bakti TNI, hasil kerja sama Pemkot Ambon dengan TNI dan Polri. Selain itu, masyarakat setempat juga dilibatkan agar proses pembangunan berjalan lebih cepat dan efisien.

Baca juga: Dinsos Ambon salurkan bantuan untuk 636 jiwa pengungsi Hunuth

"Material sudah siap, tinggal dibangun saja. Kita sementara berkoordinasi. Target kita, dalam dua bulan semua rumah yang terbakar sudah selesai dibangun,” ujarnya..

Ia menyebutkan pembangunan seharusnya sudah dimulai sejak Senin (25/8), namun ditunda sementara karena menunggu pelaksanaan karya bakti TNI secara bersama-sama.

Selain pembangunan fisik, Pemkot Ambon juga menekankan pentingnya mitigasi konflik sebagai bagian dari upaya menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah tersebut.

Edukasi kepada masyarakat terus dilakukan melalui para kepala desa, raja, dan lurah agar tidak mudah terprovokasi serta menghindari tindakan yang merugikan diri sendiri maupun orang lain. Dalam menjaga kenyamanan kota, Bodewin juga mengingatkan masyarakat agar lebih bijak dalam menggunakan media sosial.

Baca juga: Guru besar UNJ orasi ilmiah di Unpatti soal konflik 1999 Maluku

“Hari ini, media sosial menjadi sesuatu yang luar biasa pengaruhnya. Kami minta warga Ambon untuk berhati-hati, jangan menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya. Berkomentarlah dengan bijak, jangan sampai menyinggung orang lain atau memicu konflik,” imbaunya.

Pemerintah berharap dengan kolaborasi seluruh unsur Forkopimda dan partisipasi aktif masyarakat, stabilitas dan keamanan Kota Ambon dapat terus terjaga, menjadikan kota ini tempat yang aman dan nyaman bagi semua.

Sebelumnya, konflik yang terjadi pada Selasa (19/8/2025) bermula dari perkelahian antarsiswa SMK Negeri 3 Waiheru, Kota Ambon. Salah satu siswa asal Negeri Hitu, A.P, meninggal dunia setelah ditikam oleh orang tak dikenal (OTK).

Kabar tersebut memicu kemarahan warga Hitu, yang kemudian menyerang dan membakar rumah warga di Desa Hunuth. Akibat peristiwa tersebut, tercatat 17 rumah warga terbakar dan sekitar 779 jiwa atau 156 kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi ke lokasi yang lebih aman.

Baca juga: TNI bersama warga bersihkan puing-puing pascakonflik di Seram Utara

Baca juga: Gubernur Maluku atasi konflik di Sawai Rumaolat

Pewarta: Winda Herman
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |