Simpang Empat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, meningkatkan mitigasi bencana daerah pesisir untuk memberikan kesadaran masyarakat tentang bahaya gempa dan tsunami.
"Saat ini kita menggelar rapat koordinasi dengan TNI dan Basarnas untuk mempersiapkan sosialisasi daerah pesisir di Kecamatan Sasak Ranah Pasisia," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat Zulkarnain di Simpang Empat, Rabu.
Dia mengatakan sosialisasi tentang mitigasi bencana akan terus ditingkatkan baik ke Kelompok Siaga Bencana (KSB) maupun ke masyarakat secara langsung.
Hingga saat ini, kata dia, pihaknya telah melakukan sosialisasi sebanyak 14 kali ke KSB dan tiga kali langsung ke masyarakat.
"Sosialisasi akan terus ditingkatkan karena di Pasaman Barat ada 19 nagari (desa) agar kewaspadaan masyarakat terhadap bencana alam meningkat," katanya.
Pemkab Pasaman Barat juga membuat peraturan nagari tentang mitigasi bencana sesuai dengan Permendes Nomor 71 Tahun 2021 tentang Penanganan Bencana Skala Lokal Desa.
"Masing-masing nagari membuat anggaran untuk mitigasi bencana sesuai kondisi keuangan nagari yang bersangkutan," ujarnya.
Baca juga: Tagana Tasikmalaya latih sukarelawan KSB perkuat mitigasi bencana
Dengan adanya anggaran nagari itu, kata dia, akan tercipta nagari tangguh bencana dengan memperkuat sumber daya manusia melalui Kelompok Siaga Bencana (KSB).
"Dengan begitu kita bisa melakukan evakuasi mandiri dan mempercepat pemulihan pascabencana," katanya.
Selain itu, anggaran di nagari juga bisa untuk membeli peralatan penanganan kebencanaan, seperti alat pelindung diri, tenda, perahu, atau mengadakan sosialisasi atau simulasi kebencanaan.
Ia menjelaskan Pasaman Barat memiliki sejumlah sungai besar yang rawan banjir setiap musim hujan.
Beberapa aliran sungai yang rawan banjir tersebar di beberapa daerah, yakni Sungai Batang Pasaman di Kecamatan Pasaman, Sungai Batang Sikabau dan Batang Bayang di Kecamatan Lembah Melintang, Sungai Batang Batahan di Kecamatan Ranah Batahan, dan Sungai Anak Air Haji di Kecamatan Sungai Aur.
"Setiap curah hujan tinggi maka air sungai itu selalu meluap dan menggenangi rumah warga sekitar," katanya.
Ia mengajak masyarakat yang berada di lokasi rawan banjir lebih waspada saat curah hujan tinggi atau terjadi hujan di hulu sungai.
Baca juga: BPBD Lebak gelar pelatihan mitigasi kebencanaan
Selain di lima sungai besar itu, warga yang berada di daerah perbukitan, pegunungan, dan tepi laut juga diminta selalu waspada sebab Pasaman Barat juga rawan longsor, terutama di Kecamatan Talamau dan rawan abrasi di Pantai Sasak.
"Saat ini cuaca tidak menentu. Tingkatkan kewaspadaan dan selalu siaga bencana," ujarnya.
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.