Pemkab Pasaman apresiasi Bidan Dona arungi sungai obati pasien

1 month ago 15
Kami selaku pemerintah daerah sangat mengapresiasi dan bangga atas dedikasi Bidan Dona dalam memastikan pelayanan kesehatan sampai daerah ujung Pasaman

Lubuk Sikaping, Sumbar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, mengapresiasi terhadap dedikasi Bidan Dona Lubis (46) yang nekat mengarungi arus Sungai Batang Pasaman untuk mengobati pasien di Kejorongan Sinuangon, Nagari Cubadak Barat, Kecamatan Dua Koto.

Bupati Pasaman Welly Suhery didampingi Wakil Bupati Parulian Dalimunte di Lubuk Sikaping, Senin, mengatakan bahwa aksi bidan Dona menunjukkan komitmen bersama dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

"Kami selaku pemerintah daerah sangat mengapresiasi dan bangga atas dedikasi Bidan Dona dalam memastikan pelayanan kesehatan sampai daerah ujung Pasaman. Ini sangat sejalan dengan komitmen Pemkab Pasaman dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat tanpa terkecuali," kata Welly Suhery.

Bupati Welly Suhery menyerahkan piagam penghargaan, bingkisan kado dan sebuah sepeda motor (plat merah) untuk menunjang kinerjanya dalam pelayanan kesehatan di masyarakat.

Baca juga: Seorang bidan nekat arungi sungai untuk obati pasien di Pasaman

"Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi dari Pemerintah Kabupaten Pasaman kepada tenaga kesehatan yang telah menunjukkan komitmen tinggi dalam memberikan pelayanan kesehatan di daerah-daerah yang sulit dijangkau. Bidan Dona dikenal tak kenal lelah melayani masyarakat di pelosok, meski harus menghadapi tantangan geografis yang berat dan keterbatasan sarana," tambahnya.

Aksi Bidan Dona, kata dia, bukti nyata bahwa pelayanan kesehatan bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk mereka yang berada di daerah terpencil.

Penghargaan ini, kata dia, diharapkan menjadi pemacu semangat bagi seluruh tenaga kesehatan di Pasaman untuk terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik, tanpa memandang lokasi maupun kondisi.

"Selamat kepada Bidan Dona, semoga semangat dan pengabdiannya menjadi teladan bagi kita semua dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang inklusif, adil, dan merata hingga ke pelosok negeri," katanya.

Baca juga: Menkes perluas peran bidan hingga level desa tekan angka kematian ibu

Dia menegaskan Pemkab Pasaman sudah menurunkan tim teknis Dinas PUPR ke lokasi kejadian untuk penanganan jembatan yang rusak tersebut.

"Sudah kita turunkan ke lokasi kejadian. Saat ini tengah dihitung berapa anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan. Namun sementara akan dibangun jembatan darurat, agar masyarakat bisa beraktivitas kembali," katanya.

Bidan Dona mengaku sangat terharu atas dukungan Pemkab Pasaman yang sebelumnya memang di luar dugaan aksinya bakal viral.

"Memang tidak ada niat untuk membuat video itu hingga viral. Semua hanya inisiatif masyarakat. Namun memang untuk mengobati pasien sudah sering bolak-balik ke pedalaman Batang Kundur dan Sinuangon, Nagari Cubadak Barat," ungkap Dona.

Sebagai informasi, aksi bidan Dona Lubis nekat mengarungi sungai bertaruh nyawa untuk mengobati pasien viral di berbagai platform media sosial.

Baca juga: BKKBN: Setiap desa perlu punya bidan untuk bantu atasi stunting

Bidan Dona (46) nekat bertaruh nyawa mengarungi derasnya Sungai Batang Pasaman untuk mengobati pasien TBC di Kejorongan Sinuangon, Nagari Cubadak Barat, Kecamatan Dua Koto, Kabupaten Pasaman akibat jembatan penghubung kampung itu dalam keadaan terputus pada Jumat (1/8).

Dua kejorongan yaitu Kejorongan Batang Kundur sekitar 80 kepala keluarga dan Kejorongan Sinuangon 70 kepala keluarga saat ini terisolasi.

Jembatan berbahan kayu balok dan lantai papan itu membentang sepanjang 15 meter menyeberangi sungai jadi urat nadi masyarakat setempat.

Saat ini, kata dia, warga maupun anak sekolah terpaksa mengarungi Sungai Batang Pasaman untuk bisa melewati jalur tersebut penuh ancaman nyawa.

Kondisi ini berdampak pada harga bahan pokok makanan mulai naik 150 persen dari biasanya.

Untuk upah transportasi ojek saja dari biasanya Rp100.000 sekarang sudah menjadi Rp250.000 per orang. Apalagi harga bahan pokok lainnya juga sudah melonjak drastis.

Baca juga: Bidan desa sukarela Dharmasraya ngaku diancam jika tak kembalikan BLT

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |